1. Home
  2. ยป
  3. News
9 Februari 2016 11:06

Potret kerukunan beragama Tanah Air terekam di perayaan Imlek

Sejak pagi klenteng ini sudah dikunjungi 2.000 warga non Tionghoa. Syifa Fauziah
Salah seorang pengunjung di Klenteng Kong Miau di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) saat perayaan Imlek, kemarin. (foto: brilio.net/Syifa Fauziah)

Brilio.net - Klenteng selalu identik sebagai tempat ibadah warga Budhis, Taois, maupun Konghucu. Saat Imlek, sudah pasti klenteng bakal ramai dikunjungi warga Tionghoa yang ingin beribadah. Namun, klenteng juga punya daya tarik tersendiri bagi warga non Tionghoa. Terbukti, sejumlah klenteng di Jakarta justru dijadikan destinasi wisata di tengah peribadatan warga Tionghoa.

Hal ini misalnya terlihat di klenteng Kong Miau di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sejak pagi klenteng ini sudah dikunjungi 2.000 warga non Tionghoa. Ada yang ingin menyaksikan masyarakat Tinghoa beribadah, ada juga yang memanfaatkan sebagai ajang berfoto ria.

BACA JUGA: Beruntungnya wanita ini, terbang seorang diri saat musim mudik Imlek

Para jemaat tidak merasa risih dengan adanya wisatawan di tengah ibadahnya. Mereka juga mengerti karena ini tempat wisata dan pastinya banyak orang yang ingin tahu dan melihat, ujar Giok (58), pelayan para jemaat yang ditemui brilio.net, Senin (8/2).

Sejak pukul 07.00 WIB klenteng Kong Miou sudah dipadati jemaat hingga puncak keramaian pada pukul 10.00 WIB. Di tengah masyarakat yang beribadah, tak sedikit pengunjung yang memanfaatkan momen imlek sebagai wisata religi.

Mella (23), pengunjung asal Bekasi misalnya, begitu antusias menyaksikan para jemaat yang sedang beribadah. Dia tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk foto bersama teman-temannya.

Saya berasa kebhinekaan di sini tuh terasa banget. Kita sama-sama saling menghormati. Saya juga banyak foto-foto di sini karena desain klenteng ini bagus banget, pungkasnya.

Hal yang sama juga terjadi di Vihara Dharma Bhakti di Perak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat. Tak hanya jemaat yang memenuhi areal klenteng, tapi juga banyak pengunjung yang sengaja datang hanya ingin berfoto dan menyaksikan peribadatan warga Tionghoa. Tak sedikit juga pengunjung yang mengenakan hijab. Ini memperlihatkan, kerukunan dan toleransi begitu kental.

Apalagi, klenteng Dharma Bhakti merupakan bagian dari sejarah Jakarta. Jadi, tak heran jika banyak warga non Tionghoa yang begitu antusias datang ke klenteng yang banyak menyimpan catatan perjalanan masyarakat Tionghoa di Jakarta ini. (Reporter: Yani Andriansyah)

BACA JUGA :
Di negara-negara ini tak ada perayaan Natal, jika nekat bakal dihukum!


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags