1. Home
  2. ยป
  3. News
11 November 2015 16:27

Pengonsumsi minuman energi lebih berisiko terkena penyakit jantung

Minum sekitar 450 ml sebuah minuman energi secara signifikan meningkatkan tekanan darah dan respons hormon stres. Ahada Ramadhana

Brilio.net - Kamu pasti sudah tak asing dengan minuman energi. Informasi tentang dampak jika dikonsumsi secara terus menerus pun telah beredar, semisal kandungan zat adiktif seperti pemanis buatan tak baik bagi tubuh. Kini, temuan baru klinik Mayo yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association semakin membuka matamu untuk semakin mengurangi konsumsi minuman ini.

Dikutip dari Independent.co.uk, Rabu (11/11), minum sekitar 450 ml sebuah minuman energi (setara dengan 16 ons) secara signifikan meningkatkan tekanan darah dan respons hormon stres, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Studi ini meneliti 25 orang dewasa sehat dengan usia rata-rata 29 tahun dites meminum minuman energi 16 ons dan minuman plasebo dalam waktu lima menit pada dua hari terpisah. Minuman plasebo tidak mengandung kafein atau stimulan lainnya seperti taurin, guarana dan ginseng, tetapi memiliki rasa yang sama, tekstur dan warna pada minuman energi.

BACA JUGA :
Tak kalah dari wine anggur, buah-buah lokal ini juga bisa difermentasi


Para peneliti menemukan, tekanan darah partisipan meningkat setelah mengonsumsi minuman energi, sementara tingkat hormon stres norepinefrin meningkat 74 persen. Sebagai perbandingan, tingkat hormon ini meningkat sebesar 31 persen ketika mereka mengonsumsi minuman plasebo.

"Dalam penelitian sebelumnya, kami menemukan bahwa konsumsi minuman energi meningkatkan tekanan darah pada orang muda yang sehat," kata dokter Anna Svatikova, penulis utama studi ini. "Kami memperlihatkan bahwa peningkatan tekanan darah yang disertai dengan peningkatan norepinefrin, suatu bahan kimia pada hormon stres, dan ini bisa mempengaruhi peningkatan risiko penyakit jantung bahkan pada orang sehat."

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags