1. Home
  2. ยป
  3. News
8 Januari 2016 04:05

Inilah rupa camilan berusia 500 tahun, kamu tertarik nyicip nggak?

Makanan itu ternyata mengandung kapur mati. Muhammad Gufron Salim

Brilio.net - Ribuan tahun lalu, ide tentang panganan gurih muncul dengan nama Century Egg, atau istilahnya telur seabad yang berasal dari sebuah desa di China. Ihwal penemuan telur bebek itu dari seorang petani di dalam kolam berlumpur dan ternyata mengandung kapur mati (sejenis kalsium hidroksida). Setelah petani tersebut mencoba mencicipinya, kemudian petani itu membuat duplikat dari telur tersebut sehingga menghasilkan rasa yang nikmat dan uniknya bisa bertahan selama berabad-abad.

Dilansir brilio.net dari nationalgeographic, Kamis (7/1), Century Egg menjadi camilan lezat selama berabad-abad di Hong Kong, China dan beberapa negara di Asia Tenggara. Meskipun hingga kini belum ada dokumentasi penemuan Century Egg, para ilmuwan memperkirakan telur ini sudah ada sejak lebih dari 500 tahun sebelum Dinasti Ming.

Proses pembuatannya hingga sekarang tidak banyak berubah, biasanya dengan kombinasi dari teh hitam yang kuat, jeruk nipis, garam dan abu dari kayu bakar dan kemudian didinginkan semalaman. Esoknya, telur bebek, puyuh dan ayam ditambahkan ke dalam campuran dan direndam mulai dari 7 minggu hingga 5 bulan, tidak selama satu abad seperti namanya.

Century Egg ini memiliki banyak nama lain, seperti hundred-year egg, thousand-year egg atau millennium egg. Tapi apapun sebutan dari makanan ini, cemilan ini dapat dengan mudahnya ditemukan di toko kelontong, restoran-restoran China dan di dalam toko bubur sederhana.

"Saya ingat ketika ibu saya memperlihatkan kepadaku telur seabad ini dan reaksi pertama saya adalah bahwa telur ini sangat bau. Kemudian saya mencoba untuk mengatasi keengganan saya dan mulai berpikir kalau ini adalah hal yang baik. Kapan pun saya terkena sakit gigi, ibu saya akan memasak untukku semangkuk bubur dengan telur ini dan dilengkapi dengan daging babi yang dilumuri ketumbar, dan rasanya menyenangkan untuk memakannya," kata CL Chan (55), seorang warga Hong Kong.

Kini, camilan ini masih sering dimakan tiap hari untuk sarapan, makan malam atau sebagai camilan ringan. Pada tahun 1920, di sebuah restoran dim sum, Hang Hueng sudah menciptakan inovasi baru dari telur ini, yakni dengan membungkusnya dengan roti berwarna coklat keemasan. Hmmmm, kamu tertarik buat mencobanya nggak?



SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags