1. Home
  2. ยป
  3. News
11 November 2015 11:37

Ini alasan paling layak untuk izin tidak masuk kerja

Membiarkan otak bekerja terus menerus adalah sebuah kesalahan, sebab dapat menurunkan produktivitas. Ahada Ramadhana

Brilio.net - Seberapapun cintanya seseorang dengan pekerjaan, mengistirahatkan pikiran adalah hal yang tak boleh dilewatkan. Membiarkan otak bekerja terus menerus adalah sebuah kesalahan, sebab dapat menurunkan produktivitas.

Dkutip dari metro.co.uk, satu dari empat orang yang mengalami stres, tidak berpikir itu sudah cukup menjadi alasan untuk jeda sejenak dari pekerjaan. Sebuah survey yang dilakukan oleh AXA PPP menunjukkan 2-3 pekerja tidak menganggap stres, kecemasan atau depresi sebagai gangguan yang serius. Hanya 17 persen karyawan berpikir gangguan mental seperti stres, lelah berpikir, dan lain-lain adalah alasan yang sah untuk hari sakit, menurut penelitian yang dilakukan Benenden.

BACA JUGA :
11 Sinyal tubuh dan bahasa dia lagi bohong sama kamu



"Sepertinya ada kurangnya pemahaman dari banyak pekerja dalam hal kenyamanan kerja," kata Inji Duducu, direktur Benenden. Hanya 39% dari pekerja yang jujur tentang alasan mereka ketika meminta ijin tidak masuk kerja karena alasan stres.

Direktur AXA PPP layanan psikologis, dokter Mark Winwood, mengatakan "Banyak orang tidak menganggap Seasonal Affective Disorder (SAD) menjadi bentuk nyata dari depresi karena sifat musiman,". Ketika sudah mengalami muntah-muntah barulah orang-orang merasa sah untuk izin tidak masuk kerja, menjadi alasan izin tertinggi sebanyak 73%. Berikutnya, sebanyk 71% orang baru akan izin tidak masuk kantor setelah terkena diare.

Ciri depresi sebagai gejala psikologis antara lain adalah suasana hati yang buruk atau kesedihan berkepanjangan, merasa putus asa, dan tak berdaya. Selain itu dia juga memiliki harga diri yang rendah, merasa tersinggung, dan tidak toleran terhadap orang lain. Biasanya orang yang depresi akan kesulitan membuat keputusan, tidak punya motivasi atau ketertarikan, merasa cemas, berpikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.

Ciri depresi melalui gejala fisik antara lain adalah bergerak atau berbicara lebih lambat dari biasanya, perubahan nafsu makan atau berat badan. Nah persoalan berat badan in bisa menurun bahkan kadang-kadang bisa juga naik. Ada juga orang yang mengalami sembelit, sakit dan nyeri yang sulit dijelaskan, perubahan siklus menstruasi, terganggu tidurnya ketika depresi.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags