1. Home
  2. ยป
  3. News
14 Agustus 2015 23:38

Dua pelajar ini jadikan daun pepaya sebagai pencegah karat pada logam

Daun pepaya yang dipilih adalah daun pepaya tua tapi belum menguning. Nur Romdlon

Brilio.net - Daun pepaya umumnya hanya diambil manfaatnya sebagai jamu, sayuran, dan pakan ternak. Namun di tangan Yusuf Farid Ahmad dan Nurul Hikmah Ad-Della, siswa kelas XII Madrasah Aliyah negeri (MAN) 1 Yogyakarta, daun pepaya dimanfaatkan untuk mencegah karat pada logam.

Penelitian mereka tentang manfaat daun pepaya sebagai pencegah karat itu beberapa waktu lalu menjadi juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Kementerian Agama tahun 2015 untuk kategori IPA. Ia mengalahkan lima finalis lain yang tahap final yang diselenggarakan di Palembang 3-7 Agustus lalu. Enam finalis tersebut merupakan hasil seleksi dari sekolah di bawah naungan Kemenag seluruh Indonesia.

BACA JUGA :
Indonesia borong medali di olimpiade komputer paling bergengsi sejagat


Saat ditemui brilio.net di MAN 1 Yogyakarta, Jumat (14/8), Yusuf mengungkapkan bahwa keikutsertaannya dalam ekstrakurikuler Karya Tulis Ilmiah di sekolah membuat ia sering membaca jurnal-jurnal penelitian. Melihat banyaknya daun pepaya yang hanya kering sia-sia di sebuah kebun samping sekolah, Yusuf dan Nurul tertarik untuk menggali berbagai manfaat daun pepaya. Ternyata daun pepaya mempunyai kandungan proteiolitik yang sama dengan nanas untuk mencegah karat. "Setelah itu, kami terus melakukan penggalian literatur dan melakukan eksperimen," terang Yusuf.

Yusuf menerangkan, daun pepaya yang dipilih adalah daun pepaya tua tapi belum menguning. Daun tersebut kemudian dipotong kecil-kecil dan diblender. Setelah itu hasil blenderan tadi disaring untuk diambil airnya. Air inilah yang bisa digunakan untuk mencegah karat.

Sementara untuk medium, Yusuf dan Nurul menggunakan H2SO4 dan air hujan. Setiapa medium, dibuat empat perlakukan, yakni tanpa diberi sari daun pepaya, ditambahi sari daun pepaya dengan takaran 10%, 20%, dan 30% dari volume.

BACA JUGA :
Hebat, pelajar Indonesia juara dalam kompetisi sains ASEAN

"Kemudian kami rendam paku baja pada masing-masing cairan tersebut untuk membuktikan tingkat korosif atau karat," kata Yusuf.

Setelah direndam selama tiga hari, paku pada masing-masing medium diangkat untuk ditimbang massanya. Dengan penimbangan massa itu dapat diketahui apakah ada perubahan massa paku sebelum dan sesudah direndam.

Hasil dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali pada penelitian tersebut, didapatkan kesimpulan jika cairan medium yang ditambahkan sari daun pepaya dapat mencegah cepat terjadinya pengkaratan. Semakin banyak cairan sari daun pepaya, maka semakin lama juga terjadinya pengkaratan pada benda itu.

Yusuf dan Nurul mengungkapkan jika pasca kemenangan itu, mereka bersama pihak sekolah akan mempatenkan hasil penelitian daun pepaya sebagai pencegah karat itu. Rencana untuk menjadikan hasil penelitiannya menjadi produk pun belum terlintas di pikiran Yusuf dan Nurul.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags