Brilio.net - Lagu anak-anak saat ini sudah semakin jarang terdengar. Bahkan kehadiran penyanyi cilik pun kini semakin langka. Akibatnya, anak-anak semakin “miskin” nyanyian yang sesuai dengan usia mereka.
Kondisi ini yang membuat Ardhito Pramono mengajak anak-anak bertualang lewat Extended Play (EP) berjudul Semar dan Pasukan Monyet. Lagu ini pun cocok untuk merayakan Hari Anak Nasional yang jatuh setiap 23 Juli. Semar & Pasukan Monyet adalah karya musik yang membawa kegembiraan masa anak–anak di tengah keluarga.
BACA JUGA :
7 Talenta terpendam asal Banyumas ini merilis Sahabat Sejatiku
Semar & Pasukan Monyet terdiri dari 7 lagu yang di compose Ardhito dengan menyelami dunia anak untuk melahirkan karya yang bisa dinikmati anak–anak Indonesia. Karakter Semar yang menjadi pusat penceritaan pada EP ini diambil dari tokoh pewayangan yang merupakan kisah asli Indonesia.
“Saya ingin memperkenalkan dan mengingatkan kembali betapa kayanya kita dengan cerita asli Indonesia. Itulah sebabnya saya memilih karakter wayang Semar sebagai tokoh utama project ini. Semar identik dengan seorang yang bijak, seorang filsuf yang mempertanyakan banyak hal sekaligus seorang pengasuh dan dekat dengan anak–anak. Sedangkan Pasukan Monyet menggambarkan anak–anak yang melihat dan meneladani Semar,” begitu Ardhito bercerita.
BACA JUGA :
7 Potret anak Dwi Sasono & Widi Mulia rilis lagu di Hari Anak Nasional
Dalam pengerjaannya, Ardhito dibantu music producer Aldy Nada Permana. Tidak hanya dalam format audio, EP ini juga dilengkapi dengan visual berupa video animasi yang tayang pada kanal YouTube Ardhito Pramono.
Ardhito berharap melalui karyanya ini menjadi legacy, sesuatu yang bisa dikenang dan terus dinikmati berbagai kalangan usia. Lewat karya ini Ardhito juga menyelipkan berbagai pesan di dalamnya. Nah seperti apa kisah Semar & Pasukan Monyet, berikut tujuh track lagunya.
1. Something New
Track pembuka ini terdengar seperti acoustic folk guitar based khas Ardhito seperti yang dituang pada lagu Cigarettes of Ours. Hal ini dilakukan Ardhito karena memang ditujukan sebagai jembatan menuju dunia anak yang festive dan ceria pada lagu–lagu berikutnya.
Setelah lagu usai, tampak Semar (kecil) dan Pasukan Monyet menikmati lagu yang dibawakan Semar (dewasa), pertunjukan pun selesai, kemudian para penonton memberikan tepuk tangan.