Brilio.net - Musim hujan memang bikin suasana jadi adem, tapi di balik hawa sejuk itu, ada ancaman yang nggak boleh diremehkan, yakni Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Menurut penjelasan dari World Health Organization (WHO), kasus DBD biasanya meningkat saat musim hujan karena genangan air jadi tempat ideal bagi nyamuk berkembang biak.
Indonesia sendiri termasuk negara dengan tingkat risiko DBD cukup tinggi. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), setiap tahun ribuan kasus baru tercatat, terutama di wilayah tropis dengan curah hujan tinggi. Maka dari itu, langkah pencegahan sangat penting dilakukan, bahkan dari hal kecil yang sering abaikan sejumlah orang.
BACA JUGA :
Purbaya ungkap iuran BPJS Kesehatan kemungkinan naik tahun depan, tapi ada syaratnya
Berikut sederet cara pencegahan DBD paling efektif di musim hujan yang bisa kamu terapkan, brilio.net lansir dari berbagai sumber pada Jumat (24/10).
foto: freepik.com
BACA JUGA :
Apa itu vertigo? Kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya agar tak kambuh mendadak
1. Rutin menguras dan menutup tempat penampungan air
Menurut penjelasan dari WHO, nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air bersih yang menggenang selama lebih dari seminggu. Air yang dibiarkan tanpa penutup jadi tempat favorit mereka untuk bertelur. Karena itu, biasakan menguras bak mandi, ember, dan tempat air minimal seminggu sekali. Tutup rapat wadah air agar nyamuk nggak bisa masuk dan bertelur di sana.
2. Buang atau daur ulang barang bekas di sekitar rumah
Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), wadah seperti botol, kaleng, atau ban bekas sering menjadi sarang jentik nyamuk karena mudah menampung air hujan. Nyamuk nggak butuh genangan besar, air sedikit saja sudah cukup untuk berkembang. Jadi, pastikan kamu rutin membersihkan halaman dan membuang barang bekas yang berpotensi jadi tempat nyamuk bersarang.
3. Gunakan lotion atau semprotan anti nyamuk
Menurut penjelasan dari CDC, langkah paling efektif untuk mencegah DBD adalah melindungi diri dari gigitan nyamuk. Kamu bisa menggunakan lotion atau semprotan anti nyamuk yang mengandung bahan aktif seperti DEET, picaridin, atau minyak eucalyptus. Waktu paling tepat menggunakannya adalah pagi dan sore hari, karena menurut WHO, di dua waktu itu nyamuk Aedes aegypti paling aktif menggigit.
4. Pasang kelambu atau kasa di jendela dan pintu
Menurut saran dari WHO, penggunaan kelambu masih terbukti efektif, terutama untuk anak-anak dan bayi yang tidur siang. Selain itu, kamu juga bisa memasang kasa nyamuk di jendela dan pintu rumah. Cara sederhana ini bisa jadi penghalang alami supaya nyamuk nggak bebas masuk ke dalam rumah.
5. Jaga kebersihan lingkungan sekitar rumah
Menurut Kemenkes RI, menjaga kebersihan lingkungan adalah langkah dasar yang sering diremehkan padahal sangat penting. Daun-daun yang membusuk, got yang tersumbat, dan talang air yang mampet bisa jadi tempat nyamuk bertelur. Pastikan lingkungan rumah tetap bersih dan kering agar nyamuk nggak punya tempat untuk berkembang biak.
6. Terapkan gerakan 3M Plus
Gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur) sudah lama digaungkan oleh Kemenkes dan tetap relevan sampai sekarang. Menurut penjelasan dari WHO, langkah-langkah sederhana seperti ini efektif mencegah penyebaran DBD di wilayah tropis. Tambahan "Plus"nya bisa berupa menabur larvasida di bak air, memelihara ikan pemakan jentik, hingga menggunakan kelambu atau lotion anti nyamuk.
7. Hindari menggantung pakaian terlalu lama
Menurut CDC, nyamuk Aedes aegypti suka bersembunyi di tempat gelap dan lembap, termasuk di tumpukan atau gantungan pakaian. Jadi, setelah menjemur pakaian, sebaiknya segera lipat dan simpan di lemari. Hindari menumpuk atau menggantung pakaian di belakang pintu selama berhari-hari.
8. Cek saluran air dan talang rumah secara berkala
Menurut National Environment Agency (NEA) di Singapura, saluran air yang tersumbat adalah salah satu penyebab utama meningkatnya populasi nyamuk di kawasan pemukiman. Genangan kecil yang tertahan di talang atau pipa bisa jadi tempat berkembang biak tanpa kamu sadari. Jadi, pastikan saluran air tetap lancar dan bebas genangan, terutama setelah hujan deras.
9. Gunakan tanaman pengusir nyamuk alami
Menurut penelitian dari National Library of Medicine (NIH), minyak atsiri dari tanaman seperti lavender, serai wangi, dan peppermint terbukti bisa mengusir nyamuk karena aroma alaminya yang menyengat bagi serangga. Selain bikin rumah wangi, cara ini juga aman dan ramah lingkungan.
10. Kenali gejala awal DBD dan segera periksa ke dokter
Menurut penjelasan dari Mayo Clinic, gejala awal DBD bisa berupa demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, sakit kepala parah, serta muncul bintik merah di kulit. Bila gejala ini muncul, jangan tunggu parah, segera periksa ke fasilitas kesehatan. Penanganan dini bisa membantu mencegah komplikasi serius seperti pendarahan atau syok dengue.
Fakta singkat DBD (Demam Berdarah Dengue)
1. Penyebab utama
Menurut World Health Organization (WHO), DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua spesies ini aktif di siang hari, terutama pagi dan sore.
2. Masa inkubasi virus
Berdasarkan penjelasan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), masa inkubasi virus dengue berlangsung 4–10 hari setelah seseorang digigit nyamuk yang terinfeksi.
3. Gejala umum
Menurut Kementerian Kesehatan RI (2024), gejala DBD umumnya berupa demam tinggi mendadak, nyeri otot, mual, muntah, nyeri di belakang mata, dan muncul bintik merah pada kulit. Pada tahap berat bisa menyebabkan pendarahan dan penurunan tekanan darah.
4. Tempat favorit nyamuk berkembang biak
Menurut WHO, nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air bersih yang tergenang lebih dari tujuh hari, seperti di bak mandi, vas bunga, atau kaleng bekas yang menampung air hujan.
5. Nyamuk pembawa virus aktif di jam tertentu
CDC menyebutkan, nyamuk pembawa DBD paling aktif sekitar pukul 08.00–10.00 pagi dan 15.00–17.00 sore. Jadi, penting banget lindungi diri dengan pakaian tertutup atau lotion anti nyamuk di jam-jam itu.
6. Cara penularan
DBD tidak menular dari manusia ke manusia secara langsung, melainkan lewat gigitan nyamuk yang sebelumnya sudah mengisap darah orang yang terinfeksi virus dengue.
7. Faktor risiko meningkat saat musim hujan
Berdasarkan laporan Kemenkes RI, kasus DBD di Indonesia meningkat signifikan saat musim hujan karena banyaknya genangan air yang jadi sarang nyamuk.
(Magang/Aji setyawan)