1. Home
  2. ยป
  3. Kesehatan
19 Desember 2019 22:04

Mengenal endometriosis, gangguan haid yang belum banyak orang tahu

Endometriosis merupakan kondisi dimana lapisan pada dinding rahim tumbuh di beberapa tempat tertentu. Syifa Fauziah

Brilio.net - Saat alami datang bulan, tak sedikit wanita yang mengalami nyeri di bagian perutnya. Namun hal itu sering dianggap hal yang wajar. Banyak wanita yang mengetahui timbulnya nyeri pada haid disebabkan oleh hormon, tapi bisa jadi hal itu karena adanya penyakit yang tidak disadari.

Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi (Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi) Dr. Luky SpOG, K-Fer, Satria mengatakan banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa timbulnya nyeri bisa jadi adanya penyakit di dalam organ tubuh, salah satunya adalah endometriosis.

BACA JUGA :
4 Pose yoga ini bantu atasi kram perut saat haid


Endometriosis merupakan kondisi dimana lapisan pada dinding rahim tumbuh di beberapa tempat tertentu dan menyebabkan nyeri hebat saat haid. Mirisnya, penyakit ini dialami oleh satu dari 10 wanita di usia reproduksi.

"Saat ini kurang lebih wanita usia 15-49 tahun menderita endometriosis, ada 176 juta wanita di dunia menderita penyakit ini. Angka ini cukup tinggi dibanding penyakit lain seperti asma dan diabetes," ujarnya saat ditemui dalam bincang santai di Klinik Fertilitas Bocah Indonesia baru-baru ini.

Menurut Dokter Luky, penyakit ini memiliki keluhan nyeri haid, namun perlu diwaspadi bila nyeri haid tersebut sudah mengganggu aktivitas. Selain itu juga nyeri haid dirasakan sebelum, saat, dan sesudah haid.

BACA JUGA :
6 Amalan ibadah bagi perempuan haid di bulan Ramadan

"Banyak orang yang berfikir nyeri saat haid itu normal, padahal itu perlu diwaspadi. Selain itu, Jangan sampai, udah pingsan baru berobat, lanjutnya.

Endometriosis ini tak hanya menganggu aktivitas saat nyeri datang, tapi juga dapat menganggu kesuburan. Dampak buruknya, seseorang yang mengalami penyakit ini bisa sulit hamil.

"Kenapa bisa menjadi sulit hamil, karena pertemuan sel telur dan sperma, selain itu implementasi rahim jadi tidak bagus," ucapnya.

Meskipun penyakit tersebut sudah lama ditemukan, Dokter Luky mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada yang mengetahui penyebab pasti dari endometriosis. Demikian juga untuk pengobatan yang diterapkan oleh medis, Luki menegaskan, tidak ada pengobatan 100 persen yang bisa diterapkan agar bisa sembuh total.

"Sampai saat ini, penyakit ini belum bisa sembuh. Pasien hanya bisa memilih antara minum obat tapi hanya mengurangi rasa sakit atau untuk program hamil. Enggak bisa keduanya," tuturnya.

Ada beberapa makanan yang juga perlu dihindari wanita pengidap endometriosis, di antaranya makanan yang mengandung gluten seperti roti dan gandum, makanan olahan, susu, kopi, dan kedelai.

"Makan berserat dianjurkan sekali, yang mengandung omega-3, magnesium, dan minyak kelapa," pungkasnya.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags