1. Home
  2. ยป
  3. Kesehatan
17 Juni 2020 12:19

Mengenal Dexamethasone, obat Covid-19 pertama yang diakui WHO

Obat ini mampu mengurangi sekitar sepertiga angka kematian dari pasien Covid-19. Lola Lolita
foto: bbc.com

Brilio.net - Solusi untuk mengatasi penyebaran virus corona masih terus dilakukan. Tak hanya menekan angka penyebarannya saja, namun pihak-pihak yang bekerja keras seperti pemerintah dan kesehatan melakukan banyak cara untuk membaasmi tuntas virus tersebut.

Selama ini orang masih bertanya-tanya apakah ada obat yang bisa menyembuhkan orang dari Covid-19? Dari pihak kesehatan sendiri mengaku mereka masih terus menemukan vaksin atau obat yang bisa menangani pasien-pasien terserang virus corona.

BACA JUGA :
Begini tahapan tersedianya vaksin virus corona


Baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan kabar gembira. WHO menyambut baik hasil uji klinis awal dari Inggris (UK) yang menunjukkan dexamethasone, kortikosteroid, dapat menyelamatkan nyawa bagi pasien kritis yang terinfeksi Covid-19.

Dilansir dari who.int, Rabu (17/6) obat satu ini sudah terbukti untuk pasien yang menggunakan ventilator, berkat hal itu kematian berkurang sekitar sepertiga. Sementara untuk pasien yang hanya membutuhkan oksigen, mortalitas dipotong sekitar seperlima, menurut temuan awal yang dibagikan dengan WHO.

Manfaat hanya terlihat pada pasien sakit parah dengan Covid-19, dan tidak diamati pada pasien dengan penyakit ringan.

BACA JUGA :
4 Obat yang disebut-sebut di berbagai negara bisa melawan corona

"Ini adalah pengobatan pertama yang ditunjukkan untuk mengurangi angka kematian pada pasien dengan COVID-19 yang membutuhkan dukungan oksigen atau ventilator," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

"Ini adalah berita bagus dan saya mengucapkan selamat kepada Pemerintah Inggris, Universitas Oxford, dan banyak rumah sakit dan pasien di Inggris yang telah berkontribusi pada terobosan ilmiah yang menyelamatkan jiwa ini," pungkasnya.

Dexamethasone adalah steroid yang telah digunakan sejak 1960-an untuk mengurangi peradangan dalam berbagai kondisi, termasuk gangguan peradangan dan kanker tertentu. Telah terdaftar dalam Daftar Model Obat Esensial WHO sejak 1977 dalam berbagai formulasi, dan saat ini tidak memiliki hak paten dan tersedia dengan harga terjangkau di sebagian besar negara.

Para peneliti dari berbagai wawasan menjelaskan hasil uji coba dengan WHO Pihak WHO sendiri menantikan analisis data lengkap dalam beberapa hari mendatang. WHO akan mengoordinasikan meta-analisis untuk meningkatkan pemahaman kita secara keseluruhan tentang intervensi ini. Panduan klinis WHO akan diperbarui untuk mencerminkan bagaimana dan kapan obat harus digunakan dalam Covid-19.

Berita ini berkembang dari pertemuan Cetak Biru Penelitian dan Pengembangan WHO, yang berlangsung di Jenewa pada pertengahan Februari untuk mempercepat teknologi kesehatan untuk Covid-19, di mana penelitian lebih lanjut tentang penggunaan steroid disorot sebagai prioritas.

Temuan ini memperkuat pentingnya uji coba kontrol secara besar yang menghasilkan bukti dan dapat ditindaklanjuti. WHO akan terus bekerja sama dengan semua mitra untuk mengembangkan lebih lanjut terapi penyelamat dan vaksin untuk mengatasi Covid-19, termasuk di bawah payung Access to Covid-19 Tools Accelerator.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags