1. Home
  2. ยป
  3. Kesehatan
18 Desember 2015 14:06

Ajaib! Kakek 70 tahun sembuh dari kanker gara-gara terjun payung

Sebagai bagian dari pengobatan, 4/5 bagian perut Gu pun telah diangkat kemudian diikuti oleh enam putaran kemoterapi. Ismarlina Mokodompit

Brilio.net - Seorang lansia berusia 70 tahun penderita kanker perut rupanya tak ingin kehilangan semangat hidupnya. Bersama sang istri yang juga berusia lanjut, 71 tahun, pasangan ini melakukan hal unik untuk merayakan ulang tahun perkawinan mereka ke-50 tahun. Perayaan itu dilakukan dengan cara terjun payung bersama di Australia's Great Barrier Reef minggu lalu.

Dilansir brilio.net dari shanghaiist, Jumat (18/12), Gu Quanping sudah tiga tahun didiagnosa menderita kanker perut dan rutin ceck up di sebuah rumah sakit di Chongqing. Sebagai bagian dari pengobatan, 4/5 bagian perut Gu pun telah diangkat kemudian diikuti oleh enam putaran kemoterapi. Selain itu, karena prosedur medis Gu juga telah kehilangan hampir 30 kilogram berat badannya.

"Para dokter tadinya sudah memvonis ayahku tak akan lama bertahan hidup," kata Gu Yi, putra Gu Quanping yang bekerja sebagai seorang fotografer di Australia dan Chongqing. "Ibuku dan aku akhirnya memutuskan untuk berhenti melakukan kemoterapi dan membawanya keluar dari rumah sakit untuk menikmati hidup di sisa-sisa umurnya. Ibu tidak ingin ayah meninggal sia-sia di tempat tidur rumah sakit tanpa bisa menikmati hidup."

BACA JUGA :
Bocah ini bertahan hidup meski lahir dengan jantung menyembul ke luar


Setelah keluar dari rumah sakit, kondisi Gu justru mulai membaik. Sayangnya beberapa hari kemudian pasangan suami istri ini mengalami kecelakaan mobil saat mengunjungi kampung halaman mereka di Provinsi Jiangsu dan harus kembali dirawat karena istri Gu mengalami retak di pinggulnya. Cedera yang dialami istrinya membuat Gu khawatir sehingga kesehatannya menurun sehingga ia dikirim kembali ke rumah sakit lagi.

Gu Yi akhirnya memutuskan untuk membawa orangtuanya pindah ke Australia untuk tinggal bersamanya. Meski kerabat mereka sempat merasa keberatan, namun Gu Yi tetap bersikeras bahwa hidup di tempat baru tak hanya membuat kesehatan ayahnya lebih baik tapi juga akan menjadi pengalaman yang mengesankan bagi orangtuanya. "Jika ini akan menjadi saat-saat terakhir ayahku, saya pikir saya harus melakukan ini dan tidak akan melarangnya," kata Gu Yi kepada wartawan.

Satu bulan berada di Australia sejak mendarat pada bulan November, Gu terlihat lebih sehat dan sangat menikmati hidup. Gu juga sudah tidak menjalani pengobatan apapun selama tinggal di Melbourne.

Dalam rangka untuk merayakan ulang tahun pernikahan kedua orangtuanya, Gu Yi mengatur sesi terjun payung bagi mereka dan juga mengumpulkan karangan bunga sebelum naik pesawat. Kedua orangtua Gu Yi merasa gembira mendengar ide Gu Yi dan mereka juga bahagia karena sudah menikah selama 50 tahun.

Di perusahaan terjung payung dengan pelatih mereka sendiri, pasangan ini akhirnya melompat dari ketinggian sekitar 4.200 meter dan saling memeluk erat setelah mereka mendarat dengan selamat.

"Terimakasih, Nak. Kamu mengizinkanku memiliki pengalaman terbang di udara seperti burung. Aku tak pernah membayangkan akan menaiki pesawat dan keluar negeri. Ternyata dunia begitu luas dan besar ya, aku bisa melihat awan dari dekat dan itu sangat menyenangkan," kata Gu terharu karena selama hidupnya hanya di Chongqing dan tak pernah naik pesawat.

Gu sendiri merasa kankernya mulai menghilang perlahan, ia tidak merasakan kesakitan seperti sebelumnya dan hidupnya kini jauh lebih bahagia. Gu menambahkan bahwa ia dan istrinya berencana untuk bepergian di seluruh Australia.

BACA JUGA :
Mengharukan! 3 tahun menanti anak, langsung dapat 5 dan mau 6!

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags