1. Home
  2. »
  3. Jalan-Jalan
30 November 2019 05:15

10 Fakta sumber air mineral, prosesnya bisa sampai ribuan tahun lho  

Diperlukan aksi konservasi untuk menjaga kuantitas dan kualitas air Yani Andriansyah
Foto-foto : @yans_brilio

Brilio.net - Sobat Brilio pasti sudah tak asing dengan air mineral. Tapi tahu nggak sih bagaimana proses air mineral itu diproduksi? Ternyata nggak segampang yang dipikirkan lho. Brilio.net dan sejumlah awak media pun berkesempatan menyambangi sumber mata air Aqua Danone di Ciherang dan wilayah konservasi air di Desa Pancawati Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dalam acara The Finest Reflections, Media Day Kamis (28/11).

Di wilayah seluas 4,6 hektar yang terletak di kaki Gunung Salak itu terdapat lima sumber mata air. Namun Aqua hanya menggunakan tiga mata air saja. Sementara satu mata air dikhususkan untuk kebutuhan warga sekitar. Meski pemanfaatannya untuk masyarakat, namun untuk urusan pajak air dan biaya listrik ditanggung Aqua.    

BACA JUGA :
Air & tiara, inspirasi desain Rinaldy di kemasan baru Aqua Reflections


“Mereka mengelola sendiri untuk biaya air bersihnya. Kami juga sediakan meteran air agar penggunaannya merata,” ujar Ilham, pegawai dari divisi Quality Departement AQUA Danone.  

Awak media kemudian menyaksikan langsung sumber air nomor 5 yang bisa menghasilkan debit air 31 liter per detik. Sumber air ini berasal dari lapisan akuifer terdalam. Uniknya, air yang berasal dari lapisan 80 meter sampai 180 meter di bawah tanah itu tidak dipompa. Tapi mengalir sendiri ke permukaan.

BACA JUGA :
Pabrik air mineral gunakan teknologi ramah lingkungan, keren

Berikut 10 fakta saat awak media mengunjungi sumber air Aqua Danone dalam acara trip The Finest Reflections, Media Day.

1. Proses sampai ribuan tahun lho

Air yang berasal dari akuifer terdalam merupakan air yang telah tersaring secara alami melalui bebatuan vulkanik. Air ini menyatu dengan mineral alami yang terproses sejak ratusan bahkan ribuan tahun silam. Karena itu air ini tidak dipengaruhi keadaan tanah permukaan. 

“Mata air ini dari tahun 1999 sampai sekarang masih mengalir karena tidak dipengaruhi keadaan tanah. Meski dalam musim kemarau airnya tetap mengalir. Nah air ini sebenarnya bisa langsung diminum karena tidak mengandung patogen. Tapi kami tetap memproses sesuai standard higienis agar kualitasnya tetap terjaga,” lanjut Ilham.

2. Menjaga kualitas air sejak dari hulu

Nah proses penggunaan air alam dari sumbernya ini tidaklah mudah. Setelah ditemukan mata air di daerah hilir, maka harus ada tindakan reboisasi yang dilakukan di wilayah hulu. Hal ini untuk menjamin ketersediaan air tetap terjaga. Apalagi proses penyerapan air dari permukaan tanah hingga lapisan terdalam membutuhkan waktu sangat lama, sampai ratusan hingga ribuan tahun. “Terkadang saat kita minum, air seperti memiliki rasa. Itu karena air melewati bebatuan vulkanik,” terang Ilham.

3. Biota air tawar sebagai indikator air sehat

Awak media kemudian dibawa ke sumber air yang diperuntukkan bagi masyarakat. Di sekitar sumber air tersebut terdapat aliran air yang mengalir ke saluran air. Nah di saluran air ini terdapat sejumlah biota air tawar mulai dari ikan-ikan kecil, udang, hingga kepiting air tawar. Keberadaan biota air tawar ini sekaligus sebagai indikator bahwa air tersebut cukup bersih. Terbukti biota air tawar bisa hidup.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags