1. Home
  2. ยป
  3. Info
7 Juli 2017 17:35

Begini gaya fashion 10 wartawati Tanah Air dari masa ke masa

Penasaran kan? Karina Ayu Pradita

Brilio.net - Wartawan atau jurnalis atau pewarta adalah seseorang yang melakukan kegiatan jurnalistik atau orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya kemudian dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet.

Tentunya kamu telah mengenal banyak wartawan yang malang melintang di dunia jurnalistik Indonesia. Sedikit bernostalgia, intip yuk gaya para wartawan cantik, yang sering disebut sebagai wartawati ini dari masa ke masa.

BACA JUGA :
9 Foto sederhananya outfit Kahiyang putri Jokowi, kamu bisa tiru


Ingin tahu seperti apa? Simak daftarnya berikut ini yang dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (7/7).

1. S.K. Trimurti

BACA JUGA :
Jaket ini bisa awet hingga 100 tahun meski dibakar, berapa duit ya?


foto: alchetron.com


Surastri Karma Trimurti adalah wanita kelahiran Solo, 11 Mei 1912 yang dikenal sebagai wartawati, penulis, serta guru di zaman gerakan kemerdekaan Indonesia. Mengawali kariernya sebagai guru di tahun 1930-an, ia sempat ditangkap pemerintah Belanda karena menyebarkan pamflet anti kolonialisme dan dipenjara selama 9 bulan di Semarang. Keluar dari penjara, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini beralih ke jurnalisme dan tetap dengan kritis menulis soal anti pemerintah Belanda lewat beberapa surat kabar seperti Pikiran Rakyat, Genderang, dan Bedung.

2. Herawati Diah


foto: autamota.blogspot.com


Herawati Diah adalah seorang jurnalis dan wanita Indonesia pertama yang lulus dari universitas di Amerika Serikat, tepatnya di Barnard College di mana ia mengambil Sosiologi dan lulus pada tahun 1941. Pulang ke Indonesia tak lama setelah lulus, ia bekerja sebagai wartawan lepas untuk United Press International serta penyiar di radio Hosokyoku sebelum kemudian menikah dengan rekan sesama jurnalis, B.M. Diah.

3. Rosiana Silalahi


foto: fimela.com


Rosianna Silalahi yang memiliki nama lengkap Rosianna Magdalena Silalahi adalah presenter berita dan mantan Pemimpin Redaksi Liputan 6 SCTV. Rosi menjadi salah satu dari 6 jurnalis TV dari Asia yang mendapat kesempatan mewawancarai secara eksklusif Presiden AS George Bush di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat pada 2003.

4. Desi Anwar


foto: flickr.com


Desi memulai kariernya di RCTI, membawakan acara berita Seputar Indonesia, Nuansa Pagi, Buletin Siang dan Buletin Malam. Pada tahun 2000, dia kembali ke dunia redaksi televisi dan bergabung dengan stasiun berita pertama di Indonesia, Metro TV. Ia juga bergabung sebagai jurnalis di CNN Indonesia yang resmi mengudara pada tanggal 17 Agustus 2015 yang tepat dengan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-70.

5. Ira Koesno


foto: twitter.com


Ira Koesno memilih menjadi wartawan pada tahun 1996 dan berani terjun langsung meliput peristiwa darurat militer di Aceh. Ia juga berani dan kritis saat mewawancarai Menteri Negara Lingkungan Hidup, Sarwono Kusumaatmadja pada tahun 1998. Hingga dalam wawancara tersebut muncul istilah "cabut gigi" dari Sarwono yang merujuk permintaan turunnya Presiden Soeharto sebagai penguasa Orde Baru saat itu.

6. Najwa Shihab


foto: penamanusia.blogspot.com


Najwa pernah memperoleh penghargaan dari PWI Pusat dan PWI Jaya untuk laporan-laporannya dari Aceh, saat bencana tsunami melanda kawasan itu, Desember 2004. Liputan dan laporannya dinilai memberi andil bagi meluasnya kepedulian dan empati masyarakat luas terhadap tragedi kemanusiaan tersebut. Tahun 2006 ia terpilih sebagai Jurnalis Terbaik Metro TV, dan masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards. Pada tahun yang sama, bersama sejumlah wartawan dari berbagai negara, Najwa terpilih menjadi peserta Senior Journalist Seminar yang berlangsung di sejumlah kota di Amerika Serikat, dan menjadi pembicara pada Konvensi Asian American Journalist Association.

7. Andini Effendi


foto: twitter.com


Kariernya sebagai jurnalis dimulai di Global TV pada Juni 2005. Kala itu, ia meliput berita politik, hukum, dan human interest. Ia juga menjadi presenter berita sore dan berita kriminal. Setahun berselang, ia pindah ke ANTV, menjadi jurnalis dan presenter berita. Di ANTV ia hanya bekerja setahun, hingga akhirnya ia berpindah ke stasiun televisi Metro TV.

8. Dewy Pirmasari


foto: kapanlagi.com


Dewy Primasari merupakan seorang jurnalis TVOne yang berpengalaman sebagai reporter di berbagai daerah konflik di berbagai negara yang disiarkan oleh stasiun televisi berita itu dengan nama program Zona Merah. Ia juga seorang alumni Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

9. Putri Violla


foto: baomoi.com


Wartawan TVOne, Putri Violla, menjadi idola saat mengawal tim nasional Indonesia di Piala AFF pada 2014 lalu. Media Vietnam berbondong-bondong menyoroti wajah cantik wanita asal Surabaya itu. Ia menjadi pusat perhatian sejak berada di sisi lapangan ketika Indonesia akan menghadapi Vietnam pada laga pertama Piala AFF melawan Vietnam di Stadion My Dinh kala itu.

10. Dana Paramita


foto: instagram.com/paramitadana


Muda dan bertalenta sepertinya cocok menggambarkan sosok yang satu ini. Dana Paramita adalah gadis asal Semarang yang kini menjadi jurnalis di stasiun televisi SCTV. Ia kerap meliput berita-berita penting dan terjun ke lapangan.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags