1. Home
  2. ยป
  3. Film
18 Mei 2022 17:17

Mengungkap Rowo Bayu lokasi asli KKN di Desa Penari dari sang penjaga

Kisah yang dituturkan Sudirman, pengelola dan penjaga kawasan wisata religi Rowo Bayu ini membuat Erick Thohir ingin ke Banyuwangi. Syeny Wulandari

Brilio.net - Euforia film KKN di Desa Penari tak kunjung meredup. Bahkan, sejumlah bioskop yang memutar film tersebut pun masih ramai penonton. Tak sedikit penonton yang merasa penasaran dengan kisah yang pertama kali viral di Twitter pada 2019 silam melalui cuitan pemilik akun bernama @SimpleM81378523.

Masih banyak teka-teki dalam cerita KKN di Desa Penari yang belum terungkap. Banyak spekulasi yang mengatakan bahwa lokasi asli kisah KKN di Desa Penari itu berada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Spekulasi itu bermula dari penyebutan inisial Kota B dalam cuitan twitter Simple Man.

BACA JUGA :
Momen kesurupan massal saat nonton KKN di Desa Penari, film dipause


Upaya pengungkapan teka-teki terkait lokasi asli kisah KKN di Desa Penari pun bertebaran di jagat maya. Menteri BUMN Erick Thohir bahkan menghadirkan seseorang yang mengetahui kisah asli dari cerita tersebut. Hal tersebut diketahui dari unggahan IGTV di akun Instagramnya, @erickthohir pada Selasa (17/5).

foto: Instagram/@erickthohir

BACA JUGA :
Perjuangan Adinda Thomas syuting KKN di Desa Penari, dililit ular

Dalam IGTV tersebut, Erick Thohir berbincang dengan Sudirman yang merupakan pengelola dan penjaga kawasan wisata religi Rowo Bayu di Dusun Kentangan, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Menteri BUMN itu mencari tahu apakah KKN di Desa Penari merupakan kisah nyata atau fiksi. Menurut penuturan Sudirman, KKN di Desa Penari adalah kisah nyata yang terjadi di hutan dekat wisata Rowo Bayu pada tahun 2008. Saat itu terdapat enam mahasiswa dari Surabaya yang sedang melakukan KKN.

"KKN di Desa Penari berangkat dari tahun 2008. Ada enam mahasiswa dari Surabaya," ungkap Sudirman.

foto: Instagram/@erickthohir

Menurut penuturan Sudirman, kisah horor bermula saat dua mahasiswa yang terlibat kisah asmara menjelajah kawasan utara situs Rowo Bayu. Di tengah hutan belantara, sejoli muda itu bertemu seseorang dan diajak mampir ke rumahnya. Di sana, keduanya dijamu berbagai makanan.

"Dalam studi kasusnya, dua remaja ini ada ikatan asmara sehingga dalam menjelajah itu tidak di situs, keluar situs, agak di utaranya," ujar Sudirman.

Salah seorang mahasiswa kemudian bertanya mengenai desa tersebut. Lalu dijawab kalau desa yang sedang ia kunjungi adalah Desa Penari.

"Dan ceritalah ini desa apa. Si mahasiswa itu tanya begitu. Dijawablah ini desa penari," lanjutnya.

Menjelang sore, keduanya berpamitan kepada yang punya rumah untuk kembali ke situs wisata religi Rowo Bayu di mana keempat temannya berada. Sang punya rumah kemudian memberikan sebuah bingkisan kepada kedua mahasiswa tersebut.

"Bingkisan bagus, kemasannya pakai kertas koran, dimasukkan di tas di bawalah pulang," kata Sudirman.

Sesampainya di Rowo Bayu, kedua mahasiswa tersebut menceritakan pengalamannya berkunjung ke Desa Penari. Namun, keempat temannya tidak percaya begitu saja. Mahasiswa tersebut pun mengatakan jika dirinya bahkan diberi oleh-oleh saat berkunjung ke desa tersebut.

"Ini saya diberi oleh-oleh, ayo dibuka. Saat dibuka bukan lagi bungkus koran tapi daun talas. Saat dibuka isinya ternyata kepala kera, baru dipotong," tutur Sudirman.

foto: Instagram/@erickthohir

Setelah membuka bingkisan dari seseorang dari Desa Penari, mahasiswa laki-laki yang pernah berkunjung ke sana langsung pingsan.

"Beberapa hari kemudian meninggal. Lalu, yang ceweknya menyusul meninggal sebulan kemudian. Itu cerita sesungguhnya versi Kepala Desa," imbuh Sudirman.

Pengelola objek wisata Rowo Bayu dan Pemerintah Desa setempat kemudian membuat titik-titik lokasi terjadinya KKN di Desa Penari itu.

View this post on Instagram

A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags