1. Home
  2. ยป
  3. Film
13 Februari 2019 09:29

5 Fakta film The Man From The Sea, kolaborasi Jepang & Indonesia

Film bergenre drama fantasi ini berdurasi 107 menit atau 1 jam lebih 47 menit. Eki Arum Khasanah

Brilio.net - Kini industri perfilman di Tanah Air semakin meningkat baik kualitasnya. Kian banyak orang yang mulai sadar untuk menghargai karya film anak bangsa. Jumlah penonton film di bioskop Tanah Air pun semakin meningkat seiring berjalannya waktu.

Bicara soal film Indonesia yang lagi tayang di bioskop, ada satu film yang dimainkan oleh aktor kenamaan Adipati Dolken. Akan tayang pada 14 Februari mendatang di bioskop Tanah Air, film karya sutradara Jepang Koji Fukada ini berjudul The Man From The Sea.

Berbeda dengan film pada umumnya, film bergenre drama fantasi ini berdurasi 107 menit atau 1 jam lebih 47 menit. Selain itu, film ini juga merupakan film kolaborasi antara negara Jepang dengan Indonesia.

Berbagai fakta menarik ada di film ini, mulai dari pemainnya, bahasa yang digunakan, hingga latar belakang dibuatnya film ini. Apa saja faktanya? Berikut brilio.net rangkum informasinya dari berbagai sumber, Rabu (13/2).


1. Aktor Indonesia dan Jepang.

BACA JUGA :
7 Fakta syuting web series Tepian Kelana, pemain dikencingi monyet


foto: Instagram/@kaningapictures


Film ini bercerita tentang kisah seorang pemuda misterius yang terdampar di tepi laut Banda Aceh. Laki-laki ini pun diberi nama Laut oleh orang-orang yang menemukannya. Tokoh Laut sebagai pemeran utama dimainkan oleh aktor Jepang bernama Dean Fujioka. Selain Dean, ada juga aktor dan aktris lain dari Jepang, seperti Taiga, Junko Abe dan Mayu Tsurata. Sedangkan tokoh dari Indonesia ada Adipati Dolken dan Sekar Sari.


2. Dimainkan dalam 4 bahasa.

BACA JUGA :
3 Film horor Indonesia paling seram yang tayang Februari 2019

foto: Instagram/@kaningapictures


Karena film ini terdiri dari aktor dan aktris dua negara, maka bahasa yang digunakan pun campur-campur. Ada empat bahasa yang dipakai dalam dialog di film ini, yaitu Bahasa Jepang, Indonesia, Aceh, dan Bahasa Inggris.


3. Tayang di festival film dunia.

foto: Instagram/@tfjok


Sebelumnya, film ini sudah tayang di Jepang pada Mei 2018 lalu dan mendapat respons yang baik dari masyarakat Jepang. Kemudian film ini juga ditayangkan di beberapa festival dunia seperti Busan Internasional Film Festival, Hongkong Asian Film Festival, Kaohsiung Film Festival (Taiwan), dan Jogja-Netpac Asian Film Festival.


4. Diproduksi PH dari 3 negara.

foto: Instagram/@kaningapictures


Meski sutradara berasal dari Jepang, namun rumah produksi yang menaungi film ini berasal dari tiga negara, yaitu Jepang (Nikkatsu), Indonesia (Kaninga Pictures), dan Prancis (Comme Des Cinemas). Sang sutradara pun mengaku merasa nyaman bisa melakukan syuting di Indonesia dengan beberapa kru dari Indonesia juga.


5. Peringati hubungan persahabatan.

foto: Instagram/@kaningapictures


Adapun film ini diproduksi dalam rangka memperingati hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia yang ke-60. Selain itu, latar belakang dibuatnya film ini diawali dari pengalaman sang sutradara yang melihat adanya peristiwa tsunami di Indonesia dan juga di Jepang.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags