Brilio.net - Aksi berguling-guling Imam Muslimin, seorang dosen UIN Malang, mendadak viral di media sosial. Kejadian itu ternyata dipicu oleh konflik dengan tetangganya. Imam bahkan mengaku siap membawa persoalan ini ke ranah hukum.
Peristiwa tersebut terjadi pada 7 September 2025 siang di depan rumahnya di Jalan Joyogrand Kavling Depag III Atas, Merjosari, Kota Malang. Saat itu, Imam terlibat perselisihan dengan tetangganya yang bernama Sahara.
BACA JUGA :
Impian mengajar akhirnya terkabul, bahagianya Oki Setiana Dewi diangkat jadi dosen tetap S3
Tidak berhenti di situ, pada malam harinya rumah Imam didatangi Sahara bersama beberapa orang pekerjanya. Dua sopir, lengkap dengan keluarga, ikut menunggu di depan rumah. Situasi semakin memanas ketika Imam baru pulang dari masjid.
"Saya baru pulang dari masjid langsung dimaki-maki sampai diancam dibunuh," kata Imam dikutip brilio.net dari Liputan6.com, Rabu (17/9).
Kronologi Cekcok Dosen UIN Malang dengan Tetangga
Imam menuturkan bahwa keributan tersebut berujung pada tindakan kekerasan. Menurutnya, pihak Sahara sampai masuk ke rumahnya, mendorongnya hingga terjatuh, bahkan sempat memukul. Beberapa barang di dalam rumah pun dirusak dalam insiden itu.
BACA JUGA :
Ssst, WhatsApp luncurkan fitur AI yang bikin chat kamu bisa lebih sopan ke dosen dengan cara ini
"Ada sopirnya sampai mematahkan kayu dengan kakinya digunakan mengancam saya," tutur Imam.
Keesokan harinya, Imam bersama istrinya melapor ke Polsek Lowokwaru. Namun, pihak kepolisian disebut hanya menyarankan untuk melampirkan visum. Laporan itu tak berlanjut dan justru berakhir pada mediasi pada 9 September 2025.
"Orang Polsek malah minta ini dihentikan dan menyebut saya orang sakit," tuturnya.
Sayangnya, mediasi berjalan buntu. Imam mengungkapkan bahwa yang hadir hanyalah dirinya, sang istri, serta Sahara bersama suaminya Sofyan. Sementara pihak lain yang diduga ikut dalam penggerudukan justru tidak dihadirkan.
"Mediasi buntu. Pak Sofyan tak terlibat dalam perkara (penggerudukan) malah hadir," ucap Imam.
Imam menolak hasil mediasi tersebut karena menurutnya tidak menghadirkan seluruh pihak yang benar-benar terlibat. Kini, ia sudah menunjuk kuasa hukum untuk menempuh jalur hukum jika diperlukan.
"Saya itu awam hukum, yang saya tahu adalah hukuman. Saya sudah menunjuk pengacara, saya serahkan ke pengacara," ujarnya.
Imam Muslimin Sudah Mengundurkan Diri dari Dosen UIN Malang
Tak hanya itu, Imam mengaku sudah resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai dosen pascasarjana dan pengajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Malang. Ia ingin fokus menyelesaikan persoalan hukum yang sedang dihadapinya.
Sementara pihak Sahara hingga kini belum memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi melalui WhatsApp dan sambungan telepon tidak mendapat jawaban. Pagar rumahnya pun tampak terkunci meski ada motor terparkir di teras.
Pasca videonya viral, Imam dipanggil pihak kampus untuk memberikan klarifikasi. Ia mengatakan sudah menjelaskan duduk perkara baik kepada pimpinan pascasarjana maupun dekanat di fakultas tempatnya mengajar.
"Saya statusnya di pasca sarjana sebagai pengajar, saat dipanggil itu yang menemui saya wakil direktur pasca sarjana," ujarnya.
Meski sudah memberi klarifikasi, Imam menegaskan tetap memilih mundur dari aktivitas mengajar. "Silakan tanya langsung ke pihak pasca. Yang jelas saya sudah mengundurkan diri (mengajar) sampai masalah ini tuntas," tuturnya.