Ketika Hafizi Hamdan, seorang anak tuli dan bisu, mengunjungi makam ibunya, ia tidak pernah menyangka bahwa momen tersebut akan menyentuh hati jutaan orang di media sosial. Video yang diunggah oleh bibinya, Hasmalina Ahmad, menunjukkan Hafizi melafalkan doa dalam bahasa isyarat, dan telah ditonton hampir empat juta kali di TikTok hingga Kamis (3/7).
Dalam video tersebut, Hafizi terlihat berdiri di samping makam ibunya, Salawati Ahmad, yang meninggal dunia akibat kanker ovarium pada Agustus tahun lalu. Dengan gerakan tangan yang lembut, ia membaca Al-Fatihah dan melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan. Momen ini menjadi pengingat yang kuat tentang cinta dan pengabdian seorang anak.
BACA JUGA :
Bukan soal nominal, viral suami belikan istri emas dari tabungan uang pecahan di kresek, bikin salut
Hafizi, yang mengalami gangguan pendengaran dan bicara sejak lahir, dikenal sebagai sosok yang penuh kasih sayang dan bertanggung jawab. Ia adalah anak tertua dari dua bersaudara dan kini tinggal bersama neneknya. Dalam pesan yang disampaikan kepada Melayu Harian Metro, Hafizi mengungkapkan kerinduan mendalamnya terhadap ibunya dan bagaimana setiap kunjungan ke makamnya selalu diisi dengan doa.
Hasmalina menambahkan bahwa Hafizi tidak hanya penyayang, tetapi juga pekerja keras. Ia sering membantu mengelola kantin sekolah di Oakland, Seremban. Tindakan cinta Hafizi ini telah menjadi pengingat bagi banyak orang untuk menghargai keluarga dan orang terkasih.
Di luar viralnya video tersebut, banyak komentar positif yang menunjukkan bahwa orang-orang belajar untuk lebih menghargai orang tua mereka. Hasmalina berharap video ini dapat membuka mata masyarakat tentang kemanusiaan dan kedalaman cinta yang dimiliki oleh penyandang disabilitas.
BACA JUGA :
Rindu mendiang ayah, kisah wanita Indonesia jumpa pria berwajah mirip ayah di Makkah ini mengharukan
Bahasa isyarat merupakan media komunikasi penting bagi orang tuli di seluruh dunia. Nissi Taruli Felicia, Co-Founder Feminis Themis, menjelaskan bahwa belajar bahasa isyarat adalah hal yang diperbolehkan bagi siapa saja.
Semakin banyak orang yang memahami bahasa isyarat, semakin tinggi kesadaran masyarakat terhadap komunitas tuli. Ia juga menekankan pentingnya belajar langsung dari penyandang disabilitas untuk mendapatkan pengalaman yang lebih otentik.
Dengan memahami dan mempelajari bahasa isyarat, kita tidak hanya membuka diri untuk berkomunikasi dengan teman-teman tuli, tetapi juga menunjukkan rasa hormat dan kepedulian terhadap mereka. Mari kita hargai setiap momen dan setiap orang di sekitar kita, karena cinta sejati melampaui batasan apapun.