Brilio.net - Surga berada di telapak kaki ibu, begitu ajaran yang diwariskan dari generasi ke generasi. Anak mana pun selayaknya merasa terhormat bisa merawat ibunya di usia senja, bukan justru mencari jalan untuk melepaskan tanggung jawab itu.
Namun kisah memilukan datang dari Jawa Timur dan menjadi viral setelah diunggah oleh Arief Camra, pengelola Panti Jompo Griya Lansia Khusnul Khatimah di Malang. Seorang ibu bernama Fatimah justru diserahkan oleh keempat anak kandungnya ke panti tersebut, dengan alasan tidak ada satu pun dari mereka yang sanggup merawat.
BACA JUGA :
Kisah Putri Patricia berniat tinggal di panti jompo, alasannya emoh merepotkan siapa-siapa saat tua
Peristiwa itu terjadi di Perlis gang 6, Surabaya, ketika Arief Camra sendiri menjemput ibu Fatimah ke rumahnya. Sebelum membawa sang ibu, Arief bertanya langsung kepada salah satu anak bernama Lukman, yang mewakili keluarganya dalam penyerahan tersebut.
Lukman menjelaskan bahwa keempat saudara kandungnya sepakat tidak ada yang bersedia mengurus ibunya lagi. Bahkan saudari perempuannya yang berada di luar pulau pun memilih lepas tangan dan tidak ingin terlibat dalam perawatan.
"Dari cerita, kan sampeyan empat bersaudara mas, masa enggak ada yang mau ngurus ibunya?" tanya Arief Camra dikutip brilio.net dari TikTok @ariefcamra, Rabu (16/7).
BACA JUGA :
Viral anak titipkan ibunya di panti jompo Malang, ini klarifikasi kedua putri Nasikah
"Kondisi saya kan lagi nggak punya rumah, sedangkan yang mba saya nggak ada, yang perempuan itu di luar pulau," jawab Lukman.
anak kirim ibunya ke panti jompo di Malang
© TikTok/@ariefcamra
Arief masih mencoba memahami dan mendorong agar mereka setidaknya tetap memberi bantuan biaya meski tak bisa merawat secara langsung. Namun upayanya sia-sia, sebab menurut Lukman, mereka sudah sepakat untuk menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab tersebut.
"Meskipun luar pulau masa nggak bisa urunan, maksudnya membiayai ibu?" tanya Arief.
"Enggak mau," ujar Lukman.
Lukman menyebut nama saudara kandungnya satu per satu, mulai dari anak pertama bernama Faisal, lalu dirinya sebagai anak kedua, Warda sebagai anak ketiga, dan si bungsu Robet yang saat ini sedang berurusan dengan pihak kepolisian. Keempat anak tersebut kompak menyatakan tidak sanggup dan tidak bersedia merawat ibunya.
"Intinya keempat-empatnya anak ini enggak mau merawat atau enggak sanggup merawat?" tanya Arief ke sekian kalinya.
"Iya," akui Lukman.
anak kirim ibunya ke panti jompo di Malang
© TikTok/@ariefcamra
Arief lalu menjelaskan syarat tegas dari Griya Lansia Khusnul Khatimah sebelum menerima ibu Fatimah. Ia menegaskan, jika ibu itu benar-benar diserahkan, maka anak-anaknya tidak diperbolehkan menjenguk, dan tidak akan dikabari jika sang ibu meninggal dunia.
"Di Griya Lansia ini kan sebenarnya tidak boleh untuk yang masih punya anak. Tapi berhubung sampeyan tidak mau merawat, saya siap merawat dengan catatan, serah terima total, sampeyan enggak boleh mengunjungi dan kalau meninggal enggak dikabari. Setuju?" tanya Arief Camra.
"Iya, setuju," kata Lukman.
Arief kembali menegaskan bahwa penyerahan ini bersifat total tanpa hak kunjung atau informasi lanjutan. Ia juga mengingatkan bahwa seluruh proses akan dilakukan terbuka dan tak bisa diganggu gugat jika suatu saat viral di media sosial.
"Setelah ini ibu kami bawa ke Malang, ini soalnya serah terima total loh ya. Sampeyan nanti kalau rame di medsos enggak boleh protes ya. Soalnya kami di Griya Lansia serba terbuka, mulai mendapatkan lansia, merawatnya, sampai menguburkan kita sampaikan apa adanya. Siap ya?" tanya Arief lagi.
"Siap," jawab Lukman.
Meski sudah diberi berbagai penjelasan dan peringatan, Lukman tetap pada keputusannya. Ibu Fatimah akhirnya benar-benar dibawa ke Malang oleh tim panti, dan sempat menatap ke arah putranya sebelum mobil berangkat.
anak kirim ibunya ke panti jompo di Malang
© TikTok/@ariefcamra
Sesampainya di Griya Lansia Khusnul Khatimah, ibu Fatimah langsung dimandikan dan dirawat seperti lansia lainnya. Arief memastikan bahwa sang ibu akan dirawat dengan sepenuh hati tanpa biaya sepeser pun.
"Hari ini ada serah terima ibu secara total ke Griya Lansia oleh empat anak kandungnya yang tidak bersedia merawat ibu kandungnya," ungkap Arief Camra.
"Insya Allah beliau akan kami rawat dengan baik, dengan layanan gratis 100 persen dan jika beliau meninggal, akan kami makamkan di Griya lansia Malang," tandasnya.