1. Home
  2. »
  3. Duh!
23 Juli 2025 16:45

Viral tiga santri di bawah umur lapor ke damkar usai kabur dari pesantren karena perundungan

"Dari kejadian ini bisa menyimpulkan kepercayaan publik kepada petugas damkar ," kata netizen. Khansa Nabilah
foto: Freepik.com; Instagram/@infowilayah_mojoagung

Brilio.net - Tiga santri di bawah umur ditemukan warga di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (22/7), setelah kabur dari pondok pesantren tempat mereka belajar. Ketiganya mengaku melarikan diri karena menjadi korban perundungan oleh santri senior.

Ketiganya adalah AF (12) dan AH (10) asal Kecamatan Wonosalam, serta AM (12) dari Sooko, Kabupaten Mojokerto. Mereka pergi membawa ransel berisi pakaian dan menumpang becak menuju RTH Mojoagung.

BACA JUGA :
Viral kepala balita nyangkut di kaleng kue Lebaran, Damkar turun tangan, momen evakuasinya dramatis


Warga sekitar yang curiga melihat keberadaan tiga anak tersebut di taman melaporkannya ke Pos Pemadam Kebakaran Mojoagung sekitar pukul 06.00 WIB. Petugas damkar lalu menjemput mereka dan membawa ketiganya ke pos untuk pendataan serta pembinaan awal.

foto: Merdeka.com

BACA JUGA :
Viral wanita ribut dengan pacar, HP-nya dibuang ke sungai, endingnya nyesel lalu lapor Damkar

Petugas Damkar Mojoagung, Riza Maulana, mengatakan ketiga anak tersebut mengaku melarikan diri karena merasa mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari kakak kelas di pondok. Mereka disebut beberapa kali mendapat kekerasan fisik saat menolak perintah dari santri senior.

Ia menjelaskan bahwa para santri itu terlihat kebingungan saat ditemui petugas. Setelah diberikan edukasi, mereka menceritakan alasan kaburnya kepada petugas damkar.

"Kami dapat laporan dari warga sekitar jam enam pagi. Saat didatangi, anak-anak ini mengaku melarikan diri dari pesantren karena merasa dibullyng oleh kakak kelas," kata Riza Maulana saat dikonfirmasi, dikutip brilio.net dari Merdeka, Rabu (23/7).

foto: Instagram/@infowilayah_mojoagung

Setelah dilakukan pendataan, petugas damkar langsung menghubungi pengurus pondok pesantren. Tak lama kemudian, perwakilan pesantren datang menjemput mereka.

Riza memastikan bahwa kondisi ketiga santri tersebut dalam keadaan baik dan aman saat diserahkan kembali ke pihak pondok. Ia menyebut para santri telah mendapat pembinaan singkat sebelum diserahkan.

"Sudah dijemput oleh pihak pesantren dan sekarang sudah dibawa kembali. Kondisinya baik dan aman," tutup Riza.

Kejadian ini mendapatkan beragam komentar dari warganet di laman Instagram @infowilayah_mojoagung lantaran sikap profesional dari petugas pemadam kebakaran. Mereka juga menyayangkan kasus bullying ini terjadi di sekolah dasar.

"Dari kejadian ini bisa menyimpulkan kepercayaan publik kepada petugas damkar ..dari pada ke instansi cokelat .. padahal kantor e gak adoh teko kantor e damkar," kata @mazungga.

"Semprot yang bully pak," komentar @muhlisin.pashter.

"Ninuninuninuninu... wah, ini dia, masyarakat sudah tahu mana yang benar-benar melindungi dan mana yang cuma dibayar🤭. Masyarakat sudah memberikan MOSI TIDAK PERCAYA KEPADA POLISI," kata @badboys_1927.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags