1. Home
  2. »
  3. Duh!
30 Mei 2025 08:30

Para siswa jalan kaki 2 km demi foto kelulusan bareng temannya yang sakit parah untuk terakhir kali

Kenangan terakhir yang nggak akan tergantikan, bikin netizen ikutan banjir air mata Hapsari Afdilla
foto: Pixabay.com

Brilio.net - Momen kelulusan sekolah biasanya diisi dengan perayaan meriah dan penuh suka cita. Tapi yang satu ini beda banget. Bukan cuma mengharukan, tapi bikin jutaan orang di media sosial ikut terenyuh. Semua berawal dari sebuah foto bareng teman sekelas yang sedang kritis di rumah sakit—dan itu adalah hari terakhir hidupnya.

Tepat pada 17 Mei, sekelompok siswa kelas akhir dari SMP Yilong, yang berlokasi di Provinsi Sichuan, Tiongkok Barat Daya, melakukan hal nggak biasa. Lebih dari 50 siswa bareng guru-guru mereka jalan kaki sejauh 2 kilometer dari sekolah ke Rumah Sakit Rakyat Yilong. Mereka semua datang demi satu tujuan, mengabadikan momen kelulusan bersama teman sekelas mereka, Ren Junjie, yang sedang dirawat karena kanker.

BACA JUGA :
Cara cegah kanker prostat dan rekomendasi makanan sehat untuk penderita, simpel tapi efektif


Ren, bocah 15 tahun, didiagnosis menderita limfoma non-Hodgkin, jenis kanker ganas yang menyerang sistem limfatik, sejak tahun lalu. Karena harus fokus menjalani pengobatan, dia pun berhenti sekolah.

foto: Scmp.com

BACA JUGA :
5 Fakta Mantan Presiden AS Joe Biden didiagnosis kanker prostat stadium 9, sudah menyebar ke tulang

Selama masa perawatan, Ren sempat dibawa ke kota lain demi mendapatkan penanganan medis yang lebih baik, lalu baru-baru ini dipindahkan kembali ke rumah sakit di kampung halamannya.

Meskipun hanya tinggal beberapa minggu lagi menuju ujian masuk SMA, yang konon dianggap sebagai ujian penentu masa depan di Tiongkok, teman-teman sekelas Ren tetap memutuskan untuk datang menemuinya. Menurut pengakuan ayah Ren, ketika guru mengusulkan ide untuk membuat foto kelulusan bareng Ren di rumah sakit, seluruh siswa langsung setuju tanpa ragu.

Beberapa siswa pun masuk ke bangsal tempat Ren dirawat, bantuin dia pakai seragam sekolah, dan mendorong tempat tidurnya ke halaman rumah sakit.

foto: Scmp.com

Di sana, mereka semua berpose bareng, mengelilingi Ren yang terbaring lemah di atas kasur rumah sakit. Momen ini pun diabadikan dalam foto yang oleh banyak orang disebut sebagai "foto kelulusan paling istimewa di dunia".

Tapi mereka nggak cuma datang buat foto doang. Para siswa juga membawa hadiah khusus buat Ren—mulai dari surat-surat berisi pesan penyemangat, sampai sebuah bola basket yang ditandatangani oleh semua siswa dan bertuliskan nama Ren.

Isi surat-surat mereka pun bikin terenyuh. Mereka menyemangati dan mengapresiasi Ren dengan tulus.

foto: Scmp.com

"Semoga kamu cepat pulih dan bisa kembali bersama kami," tulis salah satu dari mereka.

"Aku salut banget sama keberanianmu ngelawan penyakit ini. Cepet sembuh dan main game bareng kami lagi, ya!" tulis yang lain.

Seorang anggota keluarga Ren mengunggah foto-foto pertemuan itu ke media sosial. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian luar biasa dari para guru dan teman-teman Ren, sekaligus mendoakan mereka semua sukses di ujian mendatang.

Namun kisah yang menyentuh ini berakhir dengan duka. Ren meninggal dunia pada pukul 4 pagi keesokan harinya, hanya beberapa jam setelah foto kelulusan itu diambil. Ia berpulang sebulan sebelum ulang tahunnya yang ke-16.

Kabar kepergian Ren tersebar cepat. Salah satu orang tua siswa mengaku anaknya menelpon sambil menangis, setelah mengetahui berita duka itu.

Cerita ini langsung viral dan berhasil menyentuh hati lebih dari 8 juta orang di internet. Banyak yang memberikan komentar penuh empati dan kekaguman.

"Dalam foto terakhir hidupnya, dia dikelilingi oleh teman-teman sekelas dan guru-guru terbaik di dunia," tulis seorang pengguna media sosial.

"Dia pergi ke surga setelah foto bersama itu. Mungkin dia memang menunggu momen berharga itu sebelum pergi," komentar yang lain.

"Pelajaran paling menyentuh yang didapat para siswa ini nggak akan pernah mereka temukan di buku pelajaran," ujar warganet lainnya.

"Semoga di kehidupan selanjutnya, dia terlahir sebagai anak yang sehat dan bahagia," doa seorang netizen.

5 Pertanyaan Seputar Limfoma Non-Hodgkin

1. Limfoma itu kanker jenis apa, dan seberapa bahaya?

Limfoma adalah kanker yang menyerang sistem limfatik, bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Di sistem ini ada kelenjar getah bening, limpa, dan sumsum tulang. Kalau kena kanker, pertumbuhan sel jadi nggak terkendali dan bisa menyebar ke organ lain. Non-Hodgkin termasuk yang paling sering terjadi dan bisa sangat agresif.

2. Gimana cara tahu kalau seseorang kena limfoma?

Gejalanya sering samar dan mirip flu biasa. Tapi tanda-tanda umum yang muncul biasanya berupa pembengkakan kelenjar getah bening (leher, ketiak, atau selangkangan), demam tanpa sebab jelas, berkeringat di malam hari, berat badan turun drastis, dan cepet capek. Kalau gejala ini terus muncul, wajib dicek ke dokter.

3. Limfoma bisa sembuh total atau nggak?

Bisa! Tapi tergantung jenis dan stadiumnya. Pengobatan seperti kemoterapi, terapi radiasi, imunoterapi, bahkan transplantasi sumsum tulang bisa bikin pasien remisi total alias bebas gejala. Tapi pada beberapa kasus, limfoma bisa kambuh.

4. Limfoma itu penyakit turunan atau bukan?

Nggak selalu. Faktor risiko limfoma memang bisa dipengaruhi genetik, tapi juga bisa karena infeksi virus tertentu (kayak Epstein-Barr atau HIV), sistem imun lemah, atau paparan zat kimia. Jadi, nggak harus punya riwayat keluarga buat bisa kena.

5. Pasien limfoma bisa hidup berapa lama?

Lama harapan hidup tergantung dari tipe limfoma, stadium saat diagnosis, dan seberapa cepat respon ke pengobatan. Banyak pasien yang bisa hidup bertahun-tahun setelah dinyatakan remisi. Tapi, semakin cepat dideteksi dan ditangani, peluang sembuh juga makin besar.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags