Brilio.net - Kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak menyerang pria, terutama di usia 50 tahun ke atas. Penyakit ini berkembang secara perlahan dan sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Oleh karena itu, penting memahami langkah pencegahan sejak dini agar risiko bisa ditekan semaksimal mungkin.
Faktor pemicunya sangat beragam, mulai dari usia, riwayat keluarga, hingga pola makan tinggi lemak jenuh. Konsumsi daging merah berlebihan, kurang olahraga, dan paparan polusi juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat. Gaya hidup modern yang minim aktivitas fisik menjadi pemicu tambahan yang tak bisa diabaikan.
Langkah pencegahan kanker prostat sejak usia muda
foto: Pixabay.com
Pencegahan kanker prostat dapat dimulai dari perubahan gaya hidup harian. Mengatur asupan makanan, aktif bergerak, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan adalah kunci utama. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki minimal 30 menit sehari sudah cukup untuk menekan risiko penyakit ini.
Studi yang dipublikasikan oleh Harvard Medical School menunjukkan bahwa pria yang rutin berolahraga memiliki risiko kanker prostat lebih rendah hingga 25% dibandingkan mereka yang pasif. Selain itu, menjaga berat badan ideal juga penting karena obesitas dapat memicu perkembangan sel kanker di prostat.
Mengurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok, dan menghindari makanan olahan tinggi lemak juga sangat disarankan. Pemeriksaan rutin seperti PSA (Prostate-Specific Antigen) test dan DRE (Digital Rectal Exam) bisa membantu deteksi dini meski belum ada gejala yang muncul.
Jenis makanan yang membantu melawan kanker prostat
foto: Pixabay.com
Beberapa jenis makanan memiliki senyawa alami yang dapat melawan perkembangan sel kanker prostat. Misalnya, tomat mengandung likopen, antioksidan kuat yang mampu menekan pertumbuhan tumor. Mengonsumsi tomat matang, saus tomat, atau jus tomat secara rutin diyakini memberi efek perlindungan.
Brokoli dan sayuran cruciferous lain seperti kubis dan kembang kol mengandung senyawa sulforaphane yang bersifat antikanker. Zat ini membantu menghancurkan sel kanker tanpa merusak sel sehat di sekitarnya. Penelitian dari Johns Hopkins University menemukan bahwa konsumsi brokoli 3 kali seminggu dapat mengurangi risiko kanker prostat hingga 45%.
Ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan makarel kaya akan asam lemak omega-3 yang bisa menurunkan peradangan dan memperlambat pertumbuhan kanker. Teh hijau pun dikenal memiliki polifenol yang efektif sebagai antikanker alami.
Buah-buahan seperti delima dan beri juga dapat mendukung kesehatan prostat karena kandungan antioksidan tinggi. Delima, khususnya, terbukti menghambat penyebaran sel kanker prostat dalam studi laboratorium yang dilakukan oleh University of California, Los Angeles (UCLA).
Pantangan makanan yang perlu dihindari penderita kanker prostat
foto: Ilustrasi dibuat oleh bantuan Meta AI
Makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol perlu dihindari karena dapat memicu peradangan dalam tubuh. Daging merah olahan seperti sosis, bacon, dan kornet sebaiknya dibatasi atau dihindari sepenuhnya.
Produk susu tinggi lemak seperti keju dan krim juga berpotensi meningkatkan kadar hormon tertentu yang dapat memicu perkembangan kanker prostat. Studi dari American Journal of Clinical Nutrition menyatakan bahwa konsumsi susu tinggi lemak dikaitkan dengan risiko kanker prostat stadium lanjut.
Gula tambahan dalam minuman kemasan, kue, dan permen juga harus dibatasi. Selain bisa memicu diabetes, kelebihan gula juga memberi energi bagi pertumbuhan sel kanker.
Penting memilih makanan utuh, segar, dan tidak melalui banyak proses pengolahan. Kombinasi pola makan berbasis nabati dan protein sehat sangat dianjurkan dalam pengelolaan kanker prostat.
5 FAQ Seputar Mitos dan Fakta Kanker Prostat
1. Apakah kanker prostat hanya menyerang pria lansia?
Tidak selalu. Meski lebih umum pada usia di atas 50 tahun, pria usia 40-an juga bisa terkena jika memiliki faktor genetik atau gaya hidup tidak sehat.
2. Apakah sering buang air kecil di malam hari tanda pasti kanker prostat?
Tidak selalu. Gejala ini juga bisa disebabkan pembesaran prostat jinak (BPH). Namun, bila disertai nyeri atau darah, sebaiknya segera diperiksa.
3. Benarkah operasi prostat menyebabkan impotensi permanen?
Tidak semua kasus. Beberapa pasien memang mengalami disfungsi sementara, namun dengan terapi, fungsi seksual bisa kembali pulih secara bertahap.
4. Apakah suplemen herbal bisa menggantikan pengobatan medis?
Belum terbukti. Suplemen bisa mendukung kesehatan, tapi bukan pengganti terapi medis. Konsultasi dokter tetap jadi langkah utama.
5. Apakah pria vegetarian bebas dari risiko kanker prostat?
Tidak sepenuhnya bebas. Meski pola makan nabati menurunkan risiko, faktor lain seperti usia dan genetika tetap berperan penting.
Recommended By Editor
- Tahu-tahu ngeblank dan melamun tanpa sebab? Fix lagi terkena "ngang ngong" yang lagi viral
- 5 Fakta Mantan Presiden AS Joe Biden didiagnosis kanker prostat stadium 9, sudah menyebar ke tulang
- Kenapa skrining kanker prostat diwajibkan bagi pria berusia 45 tahun ke atas? Ini alasannya
- 13 Penyebab kanker prostat, gejala, serta cara mengobatinya
- SBY jalani masa pemulihan, ungkap penjelasan dokter soal kondisi tubuh
- Jarang yang tahu, 9 makanan dan minuman ini bisa memicu kanker prostat
- Kisah 8 seleb berjuang lawan penyakit kanker prostat