Brilio.net - Warga Desa Kutamandarakan, Kecamatan Meleber, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dibuat geger setelah seekor macan tutul tiba-tiba muncul di balai desa pada Selasa (26/8). Momen langka itu langsung direkam warga dan cepat menyebar luas di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, macan tutul terlihat berada di salah satu ruangan balai desa. Hewan liar itu tampak duduk di pojokan ruangan dengan pandangan menghindar dari arah kamera, sementara beberapa kursi menumpuk di sekitarnya.
BACA JUGA :
13 Penampakan hewan masuk rumah ini bikin heran sekaligus ngeri
Kejadian ini langsung ditindaklanjuti pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat. Setelah melalui proses evakuasi, satwa dilindungi tersebut berhasil diamankan.
Berikut rangkuman fakta di balik masuknya macan tutul ke balai desa Kuningan, dihimpun brilio.net, Rabu (27/8).
1. Macan Tutul Masuk Ruangan Balai Desa
BACA JUGA :
Ngeri! Macan tutul berkeliaran di sekolah, enam orang terluka
foto: TikTok/@sadara.olsop
Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusuma, ikut memberikan keterangan terkait penemuan macan tutul tersebut. Ia memastikan bahwa hewan liar itu memang terlihat jelas berada di bekas balai desa yang masih sering digunakan warga untuk kegiatan rapat.
"Kalau dilihat dari warna memang jenisnya itu macan tutul warna kuning dengan warna hitam berbentuk lingkaran. Ada informasi itu dari hari Senin malam. Kebetulan itu gedung bekas balai desa cuman aulanya masih sering dipakai rapat," tutur Arga.
2. Balai Desa Berbatasan dengan Hutan
foto: TikTok/@sadara.olsop
Lokasi Balai Desa Kutamandarakan ternyata cukup dekat dengan kawasan hutan yang masih menjadi habitat satwa liar. Gedung tersebut juga sudah lama tidak digunakan, dengan kondisi atap yang rusak.
Kepala BBKSDA Jawa Barat, Agus Arinto, mengungkapkan bahwa macan tutul kemungkinan besar masuk ke gedung melalui celah di bagian atas. Ia menjelaskan kondisi atap yang bolong menjadi jalan masuk hewan buas tersebut.
“Kondisi atapnya itu bolong gitu ya. Dan kemungkinan macan tutulnya masuk melalui atap yang bolong tersebut,” kata Agus.
3. Pertama Kali Ditemukan Pekerja Bangunan
foto: TikTok/@eni.ine13
Kemunculan macan tutul ini pertama kali diketahui oleh seorang pekerja bangunan pada Selasa pagi. Saat hendak mengambil perkakas, ia mendapati seekor macan tepat di pintu depan ruangan lama balai desa. Saking terkejutnya, pekerja itu langsung lari sementara macan masuk lebih dalam ke ruangan.
"Macam itu awalnya ditemukan oleh pekerja bangunan yang sedang membangun. Karena itu kan ruangannya bekas Balai Desa dulu. Ketika mau ngambil perkakas melihat macan ada di pintu bagian depan. Jadi sama-sama kaget, pekerjanya lari, macannya pindah ke ruangan yang lebih dalam," tutur Arga.
4. Diduga Tersesat dari Habitat Aslinya
foto: TikTok/@kuninganmass
Keberadaan macan tutul tersebut tidak lepas dari kondisi ekosistem sekitar. Ia menyebut ada kawasan hutan pemanfaatan terbatas berjarak sekitar 1000 meter dari lokasi balai desa yang kemungkinan menjadi habitat aslinya.
Macan tutul yang masuk ke balai desa itu diduga tersesat saat mencari makanan. Menurut keterangan petugas, hewan tersebut kemungkinan berasal dari kawasan Bukit Barisan di Maleber yang terhubung hingga Cilacap.
"Biasanya kan macan tutul habitatnya ada di Gunung Ciremai. Tapi kan ini jauh dari Gunung Ciremai. Cuman tadi ngobrol sama BKSDA katanya macan tersebut berasal dari bukit Barisan yang ada di Maleber yang menyambung ke Cilacap. Mungkin lagi tersesat dan mencari makanan, akhirnya terjebak di sini," jelas Agus.
5. Evakuasi Berlangsung Cukup Lama
foto: TikTok/@kuni_nganexplore
Petugas gabungan sempat kesulitan mengevakuasi hewan berusia sekitar tiga tahun itu. Macan masih cukup agresif sehingga penanganan harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Akhirnya, tim menggunakan peluru bius untuk menenangkan satwa liar tersebut.
"Proses evakuasi tidak bisa dilakukan tanpa peluru bius karena sangat berisiko membahayakan keselamatan tim maupun warga," ujar Arga.
6. Tidak Ada Korban Jiwa Maupun Kerugian
foto: TikTok/@kuni_nganexplore
Meski sempat membuat panik warga sekitar, peristiwa ini dipastikan tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan materi. Namun, aparat menilai keberadaan macan tutul di pemukiman jelas berpotensi menimbulkan bahaya.
Setelah berhasil dievakuasi, macan tutul tersebut langsung diserahkan kepada pihak berwenang. Hewan liar itu kemudian dibawa ke BKPSDA Wilayah III Cirebon untuk mendapatkan perawatan dan penanganan sesuai prosedur konservasi.
“Macan tutul yang berhasil diamankan selanjutnya diserahkan kepada BKPSDA Wilayah III Cirebon untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut sesuai prosedur konservasi,” ucap dia.
7. Macan Tutul Direhabilitasi Sebelum Dilepas
foto: TikTok/@sadara.olsop
Macan tutul tersebut tidak langsung dilepas ke alam liar. Agus menegaskan bahwa macan tutul tersebut untuk sementara akan direhabilitasi di Lembang Zoo. Hewan itu akan menjalani pemeriksaan dan observasi sebelum nantinya dilepasliarkan kembali ke habitatnya di Taman Nasional Gunung Ciremai.
"Kemudian nanti kami rehab sementara waktu, kami cek dan observasi sambil menunggu rencana pelepasliaran di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC)," ujarnya.
"Tadinya mau di Cikambulan yang terdekat ya, tetapi karena belum siap, sementara di Lembang Zoo," tandasnya.