Brilio.net - Perang saudara di Sudan Selatan telah menewaskan 300.000 jiwa, serta membuat 2,3 juta orang menjadi pengungsi dan 5,1 juta membutuhkan bantuan makanan.
Namun di balik itu,Lawrence Lual Malong Yor Jnr yang berusia 28 tahun,anak tiri dari JenderalPaul Malong, seorang panglima tentara Sudan Selatan justru tampak asyik mengunggah berbagai kegiatannya yang terlihat mewah di akun media sosial pribadinya.
BACA JUGA :
Mau pindah rumah sih boleh aja, asal jangan seperti 10 foto ini ya
Jenderal Paul Malong ini sebelumnya mendapat kecaman dari PBB atas tuduhan memimpin pembunuhan massal, pemerkosaan dan menggunakan tentara anak di Sudan Selatan.
Penasaran seperti apa gaya mewahnya di balik penderitaan masyarakat Sudan Selatan? berikut foto-fotonya yang brilio.net lansir dari dailymail.co.uk, Sabtu (17/9)
1. Dalam beberapa postingannya di media sosial Lawrence Lual Malong Yor Jnr, terlihat santai di jet pribadi, kamar hotel president suite dan Jacuzzi.
BACA JUGA :
13 Foto tunjukkan saudara bisa jadi musuh sekaligus teman, seru abis
2. Lual mengungkapkan jika yang membuatnya rajin melakukan perjalanan keliling dunia murni karena pekerjaan dan tidak ada hubungannya dengan posisi ayah tirinya atau hubungan kedekatatannya dengan Presiden Salva Kiir.
3. Lual mengatakan postingannya di Facebook yang sedang menjalani kehidupan mewah itu dirancangnya untuk 'mendorong' anak muda Sudan selatan untuk menghindari kekerasan dan memiliki tujuan hidup yang lebih tinggi.
4. Menurutnya gaya berpakaiannya yang stylish merupakan upaya untuk mengesankan orang agar dirinya terlihat pintar.
5. Lual, yang tidak memiliki latar belakang dalam bisnis, dipercayakan untuk menarik investor untuk menambang emas, berlian dan pasokan minyak negara.
6. Lual mengaku jika dirinya tidaklah kaya, dia hanya ingin 'membantu orang' dan perlu 'terlihat pintar' untuk mengesankan orang.
7. Ia terus memamerkan kekayaannya di media sosial meskipun sudah sering mendapat kritikan dari publik.
8. Lual adalah salah satu dari sejumlah tokoh senior Sudan Selatan yang dikritik oleh The Sentry yang didukung dan dipromosikan oleh George Clooney.