1. Home
  2. »
  3. Duh!
18 Desember 2025 17:30

5 Fakta pembunuhan bocah 9 tahun di Cilegon yang merupakan anak politikus Maman Suherman

Hingga kini, kepolisian masih mendalami kasus tersebut untuk mengungkap pelaku dan motif di balik pembunuhan keji ini. Khansa Nabilah
foto: Liputan6.com/Yandhi; Freepik.com

Brilio.net - Warga Cilegon diguncang peristiwa tragis yang menimpa seorang bocah berusia 9 tahun. Korban ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya dengan kondisi yang mengundang duka mendalam.

Korban diketahui merupakan anak dari seorang politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setempat. Kasus ini langsung menyita perhatian publik karena terjadi di lingkungan permukiman dan melibatkan anak di bawah umur.

BACA JUGA :
Fakta mengejutkan di balik hilangnya bocah Alvaro yang ditemukan tak bernyawa setelah 8 bulan


Hingga kini, kepolisian masih mendalami kasus tersebut untuk mengungkap pelaku dan motif di balik pembunuhan keji ini. Proses penyelidikan dilakukan secara hati-hati dengan melibatkan sejumlah saksi dan metode pendukung.

Berikut brilio.net himpun fakta pembunuhan bocah 9 tahun di Cilegon dari Liputan6.com pada Kamis (18/12).

1. Korban anak politikus PKS di Cilegon.

BACA JUGA :
Nanang gimbal dituntut 15 tahun penjara, ini kronologi pembunuhan aktor Mak Lampir Sandy Permana

foto: Liputan6.com

Korban bernama Muhammad Axle Putra, bocah berusia 9 tahun yang merupakan anak dari H. Maman Suherman. Ayah korban dikenal sebagai pengusaha sekaligus politikus PKS yang baru saja dilantik sebagai Dewan Pakar PKS Kota Cilegon.

Kabar duka ini juga dikonfirmasi oleh jajaran DPW PKS Banten. Pihak partai menyebut keluarga korban dikenal baik dan aktif di lingkungan sekitar.

Axle disebut sebagai anak yang taat beribadah dan memiliki kepribadian baik di lingkungannya. Kepergiannya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekat.

2. Kronologi penemuan korban di rumah.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa, 16 Desember 2025, sekitar pukul 14.20 WIB. Saat kejadian, korban berada di rumah bersama kakaknya, sementara kedua orang tuanya sedang bekerja.

Situasi darurat diketahui setelah kakak korban menghubungi sang ayah dalam kondisi panik. Maman Suherman kemudian segera pulang ke rumah setelah menerima telepon tersebut.

Setibanya di rumah, korban ditemukan dalam kondisi luka parah. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Bethsaida, namun nyawanya tidak tertolong.

3. Ditemukan 22 luka di tubuh korban.

foto: Liputan6.com/Yandhi

Hasil pemeriksaan awal mengungkap adanya luka serius di sekujur tubuh korban. Polisi menyebut jumlah luka yang ditemukan mencapai puluhan dan menunjukkan kekerasan berat.

Autopsi dilakukan untuk memastikan penyebab kematian secara medis. Hasilnya menjadi salah satu dasar penting dalam penyelidikan kasus ini.

Kepolisian kemudian menyampaikan hasil autopsi secara terbuka kepada publik. Informasi tersebut disampaikan guna meluruskan berbagai spekulasi yang berkembang.

"Ada 22 luka, 3 luka benda tumpul dan 19 luka senjata tajam," ujar Kasi Humas Polres Cilegon, AKP Sigit, Kamis, (18/12), dikutip brilio.net dari Liputan6.

4. Polisi periksa delapan saksi dan kerahkan anjing pelacak.

Penyelidikan dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian. Fokus pemeriksaan mencakup keluarga korban hingga warga sekitar rumah.

Kepolisian juga mengerahkan anjing pelacak untuk menelusuri kemungkinan jejak pelaku. Langkah ini dilakukan guna mempercepat pengungkapan kasus.

Hingga saat ini, delapan orang telah dimintai keterangan oleh penyidik. Proses tersebut masih terus berjalan seiring pendalaman alat bukti.

"Jadi dari orang rumah, keluarga korban ditambah saksi lain yang ada diluar rumah," terangnya.

5. Motif belum terungkap, polisi minta publik tidak berspekulasi.

foto: Freepik.com

Pada tahap awal, kasus ini sempat diduga sebagai perampokan. Dugaan tersebut melemah karena tidak ditemukan barang berharga yang hilang dari rumah korban.

Penyelidikan juga terkendala oleh rekaman CCTV di sekitar lokasi yang diketahui tidak berfungsi sejak dua pekan sebelum kejadian. Kondisi tersebut membuat polisi harus mengandalkan keterangan saksi dan bukti lain.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak menarik kesimpulan sendiri. Informasi resmi terkait perkembangan kasus akan disampaikan secara bertahap.

"Kami mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi dan tidak menyebarkan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Perkembangan penanganan perkara akan kami sampaikan secara resmi," jelasnya.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags