Brilio.net - Kejahatan kian hari kian canggih dan beragam, setelah ditemukannya teknologi penyimpanan uang menggunakan kartu ATM, para oknum kejahatan tak juga kehabisan akal untuk melancarkan aksinya. Setelah dulu sempat ada modus mengganjal kartu ATM menggunakan korek kayu, kini ada lagi modus serupa yang dikenal dengan Cardtrapping.

Modus Cardtrapping ini dilakukan dengan cara mengganjal kartu ATM dengan sebuah besi lalu menjadikan kartu ATM tersangkut dalam mesin, sehingga tidak dapat melakukan transaksi. Di mesin ATM yang sudah dipasang Cardtrapping ini telah ditempeli pula dengan no call center bank yang sudah dipalsukan.

Melalui akun Facebooknya pada Minggu (21/9), Novita Ramadhani, salah seorang pegawai call center sebuah bank mengatakan, seumpama nomor telepon palsu tersebut dihubungi, maka penelpon akan disuruh menginfokan nomor PIN ATM-nya. Padahal call center bank manapun tidak akan pernah ada yang tanya PIN ATM nasabah.

"PIN sifatnya rahasia dan hanya nasabah yang tahu. Karena jika sampai pemilik ATM menginfokan PIN, maka siap-siap dananya akan dikuras untuk ditransferkan ke bank lain, bahkan dilakukan tarik tunai oleh oknum yang sudah standby di lokasi tersebut sehingga akan sulit untuk dilacak apalagi minta dananya dikembalikan," kata Novita.

Novita menyarankan jika ada yang mengalami kasus Cardtrapping, ada lima langkah yang harus dilakukan oleh nasabah atau pemilik kartu ATM.

1. Langsung menghubungi call center resmi
Hubungi nomor call center resmi bank pemilik kartu untuk dilakukan pemblokiran secepatnya, bukan pemilik mesin ATM (misal: kartu kamu bank A, sedangkan kartu tersangkut di mesin bank B, maka yang harus dihubungi adalah call center bank A. Karena aturan bank di Indonesia, jika kartu tertelan di mesin ATM bank lain, tidak bisa dikembalikan)

2. Jangan pernah infokan PIN ATM
Jangan infokan PIN bahkan ke call center bank sekalipun. Karena call center perbankan yang sebenarnya tidak pernah memiliki sistem untuk melihat PIN nasabah.

3. Pastikan kamu terhubung di mesin penjawab otomatis terlebih dahulu
Saat kamu menghubungi call center, pastikan kamu terhubung di mesin penjawab otomatis terlebih dahulu. Karena jika menelepon call center tetapi langsung dijawab oleh petugas call centernya, maka hal tersebut patut diwaspadai.

 

Waspada modus 'Cardtrapping' di ATM, saldo kamu bisa ludes

Hati-hati dengan stiker seperti di atas, bisa jadi nomor call center palsu.


4. Lakukan penarikan tunai di lokasi ramai atau terjaga keamanan
Disarankan jika melakukan penarikan tunai, di tempat ramai atau setidaknya memiliki petugas security. Karena para pelaku cardtrapper setidaknya akan berpikir dua kali jika ingin mengutak-atik mesin ATM di mall, gallery ATM, atau bahkan di lokasi yang ada petugas keamanannya.

"Untuk mesin ATM di minimarket, terkadang masih ada cardtrapping dan para pegawainya malah "menghilang" saat nasabah diancam senjata oleh salah satu oknum cardtrappernya. Alhasil, ada transaksi transfer, tarik tunai dan hanya disisakan beberapa puluh ribu saja," imbuh Novita.

5. Jangan percaya begitu saja pada orang yang ingin membantu
Jangan percaya begitu saja pada orang yang ingin membantu mendorong-dorong kartu atau menarik-narik kartu jika tersangkut. Biarkan saja kartu tersebut tersangkut, dan segera lakukan pemblokiran kartu. Dan sekali lagi, Jangan infokan PIN ATM ke siapa pun!

Novita menambahkan, call center bisa dihubungi 24 jam nonstop. Tidak perlu takut jika memang ada masalah perbankan saat hari libur, karena petugas call center tidak pernah libur serentak, melainkan berjaga secara bergantian.

Waspada modus 'Cardtrapping' di ATM, saldo kamu bisa ludes

Saat mendapati mesin ATM seperti di atas lebih baik tangguhkan saja transaksi dan mencari ATM lain yang lebih aman.

"Jika misal sulit dihubungi, mohon tidak menyerah. Karena call center itu hanya ada di beberapa kota besar, sedangkan yang menghubungi dari seluruh Indonesia bahkan nasabah dari luar negeri. Jadi harap dimaklumi dan jika proses panggilan sedikit menunggu," pungkas Novita.