Brilio.net - Perjuangan Eka Tias Lestari (18) untuk bisa menyelesaikan pendidikan SMA patut diacungi jempol. Berasal dari keluarga miskin, Eka awalnya tak ada niatan untuk bersekolah SMA. Tapi berkat prestasinya dalam olahraga sepak takraw, ia mendapat tawaran untuk sekolah oleh salah satu guru di SMA 1 Sragi Pekalongan.

Eka yang berasal keluarga miskin itu pun mendapat keberuntungannya. Dia bisa bersekolah gratis sejak kelas 1. Lantaran rumahnya jauh dari sekolah, salah satu guru setempat pun membiayainya untuk kost di dekat sekolah ketika dia duduk di kelas 1 dan 2.

"Mulai kelas 3 saya memilih tinggal di rumah agar lebih terpantau orang tua," terang Eka ketika dihubungi brilio.net, Jumat (17/4).

Jarak rumah Eka dengan sekolahan yang jauh harus ditempuh selama 1 jam dengan menggunakan motor. Meski begitu Eka tak pernah terlambat sekolah. Ia berangkat dari rumah pukul 05.30 WIB dan sampai di sekolah 1 jam kemudian.

Eka sempat dicibir tetangganya lantaran melanjutkan sekolah ke jenjang SMA. Menurut Eka, sebelumnya ada anak yang sekolah SMA, tapi tidak sampai lulus lantaran hamil di luar nikah. Tetangganya pun mengumpamakan Eka dengan anak tersebut. Apalagi saat kelas X dan XI Eka tidak tinggal di rumah tapi kost di dekat sekolah.

Tapi Eka tak menghiraukan omongan orang. Ia berusaha membuktikan dengan prestasinya, salah satunya dengan menjadi tim inti sepak takraw Kabupaten Pekalongan.

Selain juara di bidang olahraga, Eka juga menunjukkan kemampuannya dalam bidang seni. Beberapa kali Eka menjuarai lomba puisi tingkat kabupaten.

Melihat kesuksesan eka tersebut, kini banyak warga yang lebih menghormati orangtuanya yang hanya bekerja sebagai buruh kayu. Selepas lulus SMA, Eka pun punya harapan untuk bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Beruntung ada saudaranya yang siap menanggung biaya kuliahnya di salah satu universitas di Pekalongan.