Brilio.net - Wafatnya Lee Kuan Yew, Senin (21/3) dini hari, membawa duka yang mendalam bagi segenap warga Singapura. Lee dikenal sebagai salah satu pemimpin yang mampu membawa Singapura dari pulau kecil tanpa sumber daya alam menjadi negara dengan julukan Macan Asia.

Berikut 3 faktor utama keberhasilan Lee Kuan Yew dalam mengubah wajah Singapura yang dilansir dari berbagai sumber:

1. Otoriter 
Lee Kuan Yew dikenal sebagai pimpinan bertangan besi. Tak jarang gayanya yang otoriter membuatnya banyak dikritik oleh lawan politiknya. Dia pernah menuduh koran-koran Singapura disusupi antek luar negeri untuk menghancurkan negaranya.

Pria kelahiran tahun 1923 ini kemudian mengeluarkan kebijakan tentang kebebasan pers yang harus berada di bawah kendali pemerintahan. Meski begitu, Lee mengaku bahwa ketegasannya itu adalah bentuk rasa sayang untuk kemajuan negerinya. Dia tak masalah jika harus dibenci oleh masyarakat namun bisa membawa negerinya berkembang.

2. Membatasi kelahiran anak
Sadar akan wilayah kekuasaanya yang tidak besar Lee mengeluarkan kebijakan keluarga berencana. Setiap keluarga di Singapura wajib memiliki anak kurang dari dua. Jika melebihi dua, tak segan Lee akan memberikan denda berupa pajak. Selain itu Lee juga sering menetapkan berbagai hukuman pajak kepada warga yang malas, seperti larangan mengunyah permen karet, larangan bising dan lain-lain.

3. Pembangunan besar-besaran dengan mengandalkan SDM
Singapura dikenal sebagai negara yang sama sekali tidak memiliki sumber daya alam (SDA) seperti negara tetangganya. Namun, Singapura berhasil melejit menjadi Macan Asia berkat ide Lee Kuan Yew untuk mengeksplorasi sumber daya manusia (SDM) yang ada.

Lee lebih memilih bergerak di bidang industri, di mana dia mendorong para pengusaha lokal seperti baju, kosmetik, minyak goreng untuk mau bekerja sama dengan pemerintah. Setelah itu Lee mulai merangkul negara lainnya seperti Hongkong dan Taiwan untuk mendirikan pabrik di sana dengan harapan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya.