Brilio.net - Provinsi Jawa Tengah belum terbebas dari kasus kematian ibu melahirkan. Berbagai langkah untuk mengatasi masalah ini terus dilakukan. Di antaranya adalah strategi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk melibatkan mahasiswa dari jurusan kedokteran, kebidanan, dan keperawatan.

"Dinas Kesehatan Jateng akan buat program 'one student, one client' atau satu mahasiswa mendampingi satu pasien, pasiennya siapa? ya ibu-ibu yang hamil," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Kabupaten Tegal, Kamis. Hal tersebut disampaikan Ganjar saat memberikan pidato sambutan pada kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan wilayah Keresidenan Pekalongan di pendapa kantor Pemerintah Kabupaten Tegal.

Menurut Ganjar, dibutuhkan sekitar 20 ribu relawan untuk mendampingi ibu-ibu yang hamil di seluruh Provinsi Jateng. "Mari kita 'berburu' ibu hamil, 'ngisin-isini' (memalukan) kalau angka kematian ibu melahirkan di Jateng tidak bisa turun," ujarnya.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, angka kematian ibu melahirkan terus mengalami peningkatan, bahkan pada 2014 tercatat 711 kasus. Pada 2013 tercatat sebanyak 668 kasus, kemudian 2012 tercatat 675 kasus, 2011 tercatat 668 kasus, dan 611 kasus kematian ibu melahirkan terjadi pada 2010. Kasus paling banyak di Brebes, Kabupaten Tegal, Grobogan, Pemalang, dan Pekalongan. Anehnya, sebagian besar kasus kematian ibu melahirkan itu, terjadi di rumah sakit, bahkan ditangani oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi.

Nah, ini kesempatan bagi kamu para mahasiswa untuk mengabdikan diri ke masyarakat. Ayo tunggu apa lagi, buruan ikut program one student one client.