Brilio.net - Memasuki bulan November, beberapa wilayah Indonesia sudah mengalami musim penghujan. Pun dengan beberapa negara di Eropa dan Amerika Serikat, mulai berganti menuju musim dingin yang akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.

Alaska menjadi salah satu negara bagian Amerika Serikat yang wilayahnya sudah mulai ditutupi oleh salju. Bahkan salah satu kota bernama Utqiagvik mengalami fenomena yang terbilang cukup ekstrem. Kota yang dulunya bernama Barrow ini tidak akan terpapar sinar matahari selama 65 hari kedepan berturut-turut.

Warga kota paling utara Amerika Serikat ini akan menyaksikan matahari tenggelam terakhir kalinya di 2018 ini pada Minggu (18/11) lalu waktu setempat. Kemudian matahari tidak akan muncul lagi sampai terbit berikutnya pada 23 Januari 2019.

tidak disinari matahari © weather.com
foto: Twitter/@Brimshack

"Tidak ada lagi matahari untuk kita," ujar salah satu warganet yang tinggal di Alaska.

Dilansir brilio.net dari laman The Weather Channel, Kamis (22/11), matahari tidak tampak di kota ini dikarenakan kemiringan bumi yang menjauh dari matahari. Oleh karena kemiringan bumi, daerah di lingkungan utara Lingkaran Arktik yang terletak di dekat Kutub Utara tidak akan tersinari oleh matahari selama dua bulan.

Meski tidak sepenuhnya gelap seperti malam hari, nantinya tetap akan ada cahaya yang cukup untuk melihat benda-benda yang ada di luar. Para warganet pun mulai mengunggah foto fenomena tanpa matahari yang ternyata biasa terjadi di Alaska ini.

tidak disinari matahari © weather.com
foto: Twitter/@anomiseditrix

Fenomena tanpa sinar matahari di kota Utqiagvik ini sering disalahpahami oleh banyak orang. Banyak yang beranggapan bahwa kota Utqiagvik dan daerah lain di utara Lingkaran Arktik akan gelap total selama 65 hari berturut-turut. Padahal matahari yang berada di enam derajat di bawah cakrawala masih memberikan cahaya yang cukup untuk melihat benda-benda di sekitar.

Begini kira-kira ilustrasi posisi bumi, kota Utqiagvik dan matahari yang menyebabkan kota tersebut 'gelap' selama 65 hari berturut-turut.

tidak disinari matahari © weather.com
foto: weather.com

Wah, bagaimana rasanya yang tinggal di kota yang hanya sedikit disinari cahaya matahari selama 65 hari berutut-turut?