Brilio.net - Bekerja di zaman modern seperti sekarang tidak hanya menguras tenaga, namun juga pikiran. Tuntutan pekerjaan, tekanan atasan sampai macet di jalan menjadi masalah yang seringkali membuat kesehatan mental kita terganggu. Jika tubuh tak mampu lagi mengatasi stres, maka cepat atau lambat penyakit akan mudah datang.

Kisah yang dibagikan Madalyn Parker ini mungkin bisa menyadarkan kita arti pentingnya kesehatan mental. Madalyn adalah seorang pengembang web dari Ann Arbor, Michigan yang bekerja di sebuah perusahaan.

Beberapa minggu yang lalu, ia membagikan balasan email dari CEO-nya setelah Madalyn mengirimkan email kepada timnya untuk memberi tahu kalau ia izin tidak masuk kerja karena sedang istirahat guna memulihkan gangguan mental yang ia derita.

Cuitan Madalyn di akun Twitternya tentang balasan email dari CEO-nya ini pun menjadi sangat viral. Berikut percakapan email dari Madalyn yang dibalas oleh CEO-nya seperti brilio.net kutip dari akun Twitter @madalynrose, Rabu (12/7).

Berikut terjemahannya:

Email dari Madalyn Parker.

"Hai tim, saya mengambil libur hari ini dan besok untuk fokus ke kesehatan mental saya. Semoga saya akan kembali minggu depan dalam keadaan bugar dan kembali 100%."

Dan begini balasan CEO-nya Ben Congleton.

"Hai Madalyn, saya cuma ingin berterima kasih secara pribadi karena telah mengirimkan email seperti ini. Setiap kali kamu melakukannya, saya gunakan sebagai pengingat atas pentingnya menggunakan cuti untuk kesehatan mental. Saya tak percaya hal seperti ini bukan standar dari semua organisasi. Kamu adalah sebuah contoh untuk kita semua, dan membantu untuk memotong stigma sehingga kita semua bisa bekerja dengan sepenuh hati."

Cuitan ini pun mendapat banyak tanggapan positif. Bahkan banyak orang yang penasaran ingin bekerja di perusahaan di mana ada CEO yang berbaik hati seperti Ben Congleton.

Minggu lalu, CEO Ben Congleton menulis sebuah artikel di Medium atas reaksi cuitan yang ia terima. Judulnya, "It's 2017 and Mental helath is still an issue in the workplace."

"Ini tahun 2017. Saya tidak percaya kalau masih kontroversial untuk berbicara tentang kesehatan mental di tempat kerja ketika 1 dari 6 orang Amerika diberi obat untuk kesehatan mental.

"Ini tahun 2017. Saya tidak percaya kalau masih kontroversial untuk menawarkan cuti sakit yang dibayar. Tahukah kamu bahwa hanya 37% karyawan tetap di AS yang telah dibayar karena cuti sakit?

"Ini tahun 2017. Kita berada dalam sebuah pengetahuan ekonomi. Pekerjaan kita mengharuskan kita untuk mengeksekusi pada kinerja puncak mental. Saat seorang atlet cedera mereka duduk di bangku cadangan dan pulih. Mari kita singkirkan gagasan bahwa entah bagaimana otak itu memang berbeda."

Pendapat Ben tentang arti pentingnya kesehatan mental mungkin ada benarnya. Sudah semestinya hak cuti tidak hanya diberikan pada mereka yang sakit secara fisik saja, melainkan pada mereka yang mengalami stres dan tekanan jiwa karena memikirkan pekerjaan. Karena bagaimana pun juga, karyawan tidak akan bekerja secara produktif jika mental mereka tidak sedang dalam kondisi prima.