Brilio.net - Baru-baru ini seorang pegulat wanita asal Malaysia menghebohkan publik. Bukan karena kontroversi, malainkan prestasi yang diraihnya. Dikenal sebagai "Phoenix" wanita ini berhasil mencuri perhatian karena sebagai pegulat wanita pertama yang mengenakan hijab.

Meski gulat didominasi kaum pria, namun siapa sangka Nor Diana berhasil memecah tembok penghalang. Jika kamu menyaksikan aksinya di atas ring, akan membuat kamu teringat akan tayangan gulat 'smackdown'.

Dilansir brilio.net dari liputan6.com yang menghimpun dari DW Indonesia, Senin (22/7), Phoenix tampil mengenakan celana panjang bermotif api, dengan jilbab bernuansa hitam dan oranye. Nor Diana bergerak lincah membanting lawannya yang bertubuh lebih besar di hadapan ratusan penonton yang bersorak-sorai.

Phoenix dengan tinggi 155 sentimenter dan bobot 43 kilogram, aksinya dalam bergulat tak bisa diremehkan. Perempuan berusia 19 tahun ini kerap  dikritik oleh kaum konservatif karena 'melemparkan' dirinya ke ring gulat. Namun di media sosial dan mendorong minat para hijaber lainnya.

Instagram/@nordianapw © 2019 brilio.net

foto: Instagram/@nordianapw

"Meskipun saya muslim, dan mengenakan jilbab, tidak ada yang bisa menghentikan saya untuk melakukan apa yang saya sukai," tandasnya di atas ring, setelah memenangkan pertarungan baru-baru ini dilaporkan kantor berita AFP.

Pegulat Nor Diana ambil bagian dalam ajang Malaysia Pro Wrestling (MyPW), sebuah ajang yang mirip dengan World Wrestling Entertainment (WWE) yang sangat populer di Amerika Serikat. Gulat olimpiade adalah untuk olahraga dan mencari kemenangan, sedangkan gulat model WWE bertujuan untuk hiburan. Di Indonesia, mungkin lebih dikenal sebagai pertunjukkan 'smackdown'.

Seperti WWE, MyPW di Malaysia ini laksana aksi teater, di mana para peserta bersaing satu sama lain dengan pertandingan yang berakhir dengan hasil yang sebenarnya sudah ditentukan sebelumnya.

Menariknya, meski ia garang di atas ring, namun ternyata dalam kesehariannya ia merupakan perempuan yang kalem dan pamalu. Sehari-harinya, ia bekerja di rumah sakit. Tetapi ketika dia mengenakan perlengkapan gulatnya, dia berubah menjadi "Phoenix” yang menakutkan.

"Sebagai Phoenix, saya orang yang sama sekali berbeda. Bertubuh kecil, tetapi bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa dibayangkan orang. Ketika berada di atas ring, ‘Phoenix‘ bergerak gesit dan pantang menyerah," ujar Nor Diana kepada AFP di sebuah sasana latihan gulat di Puchong, Malaysia. 

Instagram/@nordianapw © 2019 brilio.net

foto: Instagram/@nordianapw

Nor sudah memiliki impian untuk menjadi petarung sejak kecil. Ia akhirnya memutuskan latihan sebagai penggulat pada akhir 2015. Lalu ia memulai debutnya beberapa bulan kemudian. Lebih dari 60 persen dari 32 juta penduduk Malaysia merupakan muslim Melayu. Banyak perempuan muslim di negara jiran ini  yang mengenakan jilbab tradisional.

"Pada awalnya sulit bagi saya, karena banyak orang mengatakan bahwa saya tidak boleh bergulat karena saya seorang muslim dan mengenakan jilbab," katanya.

Tetapi dia terus melangkah maju dan mendapat  dukungan penuh keluarganya. Nor Diana menikmati kesuksesan terbesarnya pada awal Juli 2019. Sang 'Phoenix' ini berhasil mengalahkan empat pria untuk dinobatkan sebagai juara wrestling Malaysia.

Di awal kariernya ia menggunakan topeng untuk menutupi dirinya agar orang tak mengenali dirinya. Tapi setelah kalah dalam pertandingan tahun lalu, dia tak lagi bertopeng dalam bertarung.

Dia mengenang rasa takutnya akan reaksi orang-orang saat itu. Namun popularitasnya malah semakin meningkat sejak saat itu, dengan ribuan orang sekarang menjadi followers-nya di media sosial, sehingga membantu meningkatkan pamor gulat di Malaysia.

Meski dirinya semakin populer, namun ternyata gulat masih kurang diperhitungkan di negara Asia Tenggara ini. Hanya ada sekitar 30 petarung dan pertandingan berlangsung setiap dua hingga tiga bulan sekali dengan beberapa ratus penonton. Di Malaysia, Nor Diana adalah satu dari hanya dua pegulat perempuan.

 

Instagram/@nordianapw © 2019 brilio.net

foto: Instagram/@nordianapw

"Segera setelah dia populer, kami menerima banyak pesan dari sesama hijabi yang bertanya tentang bagaimana cara bergabung dengan dunia gulat," ujar Ayez Shaukat Fonseka, pelatih dan sesama petarung kepada AFP.

"Dia tampaknya telah ‘menghancurkan penghalang' dan membuktikan kepada orang-orang bahwa jika dia bisa melakukannya, hijaber lainnya juga bisa melakukannya,” pungkasnya.