Brilio.net - Tinju dan seni lukis membuat nama Bart Van Polanen Petel mulai dikenal dunia. Hal itu lantaran kecintaannya terhadap kedua bidang itu berhasil menemukan bakat terpendamnya. Meski banyak yang meremehkan, namun Petel percaya tinju dan seni lukis adalah dua hal yang bisa disatukan.

Mantan mahasiswa sekolah tinju Joe Frazier ini pun memulai kariernya dari sebuah garasi rumah yang disulapnya menjadi studio pribadi. Dia membungkus pasir tinju dengan sebuah kanvas kemudian menyelupkan sarung tangannya ke cat dan mulai melakukan pukulan. Setiap pukulan di kanvas tersebut akan memberikan efek yang berbeda dan tentunya unik.

"Saya awalnya tidak begitu tertarik untuk menjadikan ini sebagai profesi dan setelah saya mencobanya, ternyata melukis menggunakan sarung tinju adalah hal yang menarik. Saya melakukan dua hobi saya sekaligus dan saya merasa bahagia," kata Petel kepada Huffington Post, seperti dilansir brilio.net, Selasa (23/2).

Petel tidak memiliki konsep tersendiri saat melakukan kegiatan melukis dengan sarung tinju itu. Diakuinya dia hanya meninju karung pasir tersebut dan membiarkan cat-cat itu membentuk polanya secara alami tanpa terbatas pada konsep dan bentuk tertentu.

"Tidak ada pekerjaan yang terbaik selain yang membuatmu bahagia dan ini membuat saya bahagia," ujarnya.

Satu lukisan yang dibuatnya biasanya dihargai Rp 28 juta hingga Rp 50 juta. Dalam sehari Petel bisa menyelesaikan 2 lukisan yang banyak dipesan orang. Karya-karya Petel ini bernilai seni tinggi.