Brilio.net - Mempunyai kelemahan fisik tak bisa menjadi tolok ukur untuk aktif berkarya. Banyak orang difabel justru mempunyai kelebihan dari pada orang awam. Seperti halnya penderita autis yang perkembangannya cenderung berbeda dari orang biasa. Tak sedikit orang yang menganggap autis adalah penyakit yang menghambat seseorang untuk melakukan kreativitas.

Namun, anggapan negatif tersebut dipatahkan oleh seorang perempuan 17 tahun berkebangsaan Malaysia. Ia mampu melukis berbagai gambar dengan detail dan indah. Bahkan salah satu karyanya yang menggambarkan Putrajaya (pusat administrasi Malayasia) akan dipampang sebagai tampilan perayaan Hari Nasional, tanggal 31 Agustus 2019 mendatang.

lukisan autis hari kemerdekaan malaysia  © 2019 brilio.net

foto: NSTP/Mohd Fadli Hamzah

Karya gadis autis bernama Wan Jamila Wan Shaiful Bahri itu dipilih langsung oleh Perdana Menteri, Mahatir Mohamad pada 31 Desember 2018 lalu, sebagai ikon hari kemerdekaan Malaysia. Karya Jamila memiliki lebar 1,5 meter dan tinggi 2,4 meter.

Karya tersebut menggambarkan bangunan terkenal di Malaysia. Coret-coretan tersebut juga melukiskan berbagai etnis yang ada di Malaysia seperti Melayu, Tionghoa, India, Kadazan dan Iban.

lukisan autis hari kemerdekaan malaysia  © 2019 brilio.net

foto: NSTP/Mohd Fadli Hamzah

Dilansir dari NST, Rabu (28/8), lukisan tersebut juga termasuk bendera nasional Malaysia, Jalur Gemilang. Noorhashimah Mohamed Noodin, ibu dari Jamila, mengatakan bahwa dia sangat bangga dengan bakat artistik anaknya yang mengesankan.

"Setiap kali Agustus datang, saya memintanya untuk menggambar apa pun di sepanjang tema kemerdekaan. Dia memilih semuanya sendiri, dari mulai warna hingga polanya, tanpa bantuan siapa pun," ungkap Noor.

"Dia berhasil menyelesaikan gambar di papan nama (Putrajaya) dalam waktu satu setengah bulan. Dia menghabiskan banyak waktu di galeri, dari pagi hingga malam, untuk melukis ini, " lanjut Noor.

lukisan autis hari kemerdekaan malaysia  © 2019 brilio.net

foto: NSTP/Mohd Fadli Hamzah

Noor menambahkan bahwa Jamila suka menggambar sejak ia berusia empat tahun. Hal yang lebih menakjubkan lagi bahwa Jamila dapat menggambar dengan rinci suatu kejadian hanya dengan melihat kejadian tersebut.

"Setiap kali dia pulang dari sekolah, saya akan tahu apa yang terjadi karena dia menggambarkan dengan tepat apa yang terjadi. Apa yang diajarkan gurunya, apa yang dilakukan teman-teman sekelasnya, semuanya dijelaskan melalui gambar-gambarnya. ” tambah Noor.

Presiden PPj (Perbadanan Putrajaya) Datuk Dr Aminuddin Hassim mengungkapkan bahwa ada sembilan lukisan yang diberikan kepada Mahatir Mohamad pada 27 Juli 2019 lalu. Dari sembilan lukisan tersebut, ia memilih karya Jamila. Setelah itu, pemerintah bertemu dengan keluarga Jamila untuk meminta izin untuk menggunakan lukisan tersebut sebagai papan nama Putrajaya.