Brilio.net - Hipertensi merupakan istilah medis yang sering diartikan dengan tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi dapat terjadi ketika kekuatan yang diberikan terhadap dinding arteri sangat tinggi.

Sebagian orang yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi kurang menyadarinya, karena beranggapan bahwa gejala yang menonjol sedikit atau bahkan tanpa gejala. Namun, hanya karena hipertensi seringkali tanpa gejala, bukan berarti nggak berbahaya.

Dilansir dari Healthline, faktanya tekanan darah tinggi yang nggak terkontrol atau hipertensi, akan menyebabkan kerusakan pada arteri, terutama yang ada di ginjal dan mata. Tekanan darah yang tinggi juga menjadi pemicu penyakit stroke, serangan jantung, dan masalah kardiovaskular lainnya.

Banyak faktor yang menyebabkan tekanan darah tinggi termasuk gaya hidup. Namun, pada beberapa orang tekanan darah tinggi juga dapat disebabkan karena efek samping dari obat-obatan atau masalah medis lain.

Nah, lebih lanjut untuk mengetahui penjelasan secara lengkap mengenai gejala dan penyebab dari hipertensi, berikut dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (17/3).

1. Gejala hipertensi.

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi  © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa beberapa orang tak menyadari mengidap tekanan darah tinggi, karena tekanan darah tinggi nggak memiliki gejala apapun kecuali jika sangat parah.

Cara yang terbaik adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin. Jika, tekanan darah tinggi, kamu akan merasakan gejala tertentu yang perlu diwaspadai. Berikut ini gejalanya.

a. Sakit kepala parah.

b. Mimisan.

c. Kelelahan dan kebingungan.

d. Sakit dada.

e. Sulit bernafas.

f. Detak jantung tidak beratur.

g. Darah dalam urin.

h. Berdebar di dada, leher, dan telinga.

i. Pusing.

j. Sulit tidur.

2. Penyebab hipertensi.

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi  © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat berbahaya karena membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah keluar ke tubuh dan berkontribusi pada pengerasan arteri.

Tekanan darah yang normal kurang dari 120 di atas 80 (120/80). Sedangkan, tekanan darah yang ditinggikan berkisar 120-129/kurang dari 80. Kemudian, tekanan darah tinggi tahap 1 berkisar 130-139/80-89.

Selanjutnya tekanan darah tinggi stadium 2 berkisar 140 ke atas/90 ke atas. Paling parah adalah krisis hipertensi berkisar 180/120 atau lebih tinggi, jika hal ini terjadi segeralah untuk temui dokter.

Dari sini muncul pertanyaan, apa yang menyebabkan tekanan darah tinggi? Penyebab pasti dari hipertensi belum diketahui, namun dibawah ini beberapa hal yang akan berperan memicu tekanan darah tinggi, diantaranya sebagai berikut.

a. Merokok.

b. Kelebihan berat badan atau obesitas.

c. Kurangnya aktivitas fisik.

d. Terlalu banyak garam pada makanan.

e. Terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi alkohol.

f. Usia yang sudah tua.

g. Genetika.

h. Riwayat keluarga tekanan darah tinggi.

i. Penyakit ginjal kronis.

j. Gangguan adrenal dan tiroid.

3. Pengobatan hipertensi.

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi  © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Ada sejumlah perawatan untuk tekanan darah tinggi atau hipertensi, mulai dari perubahan gaya hidup, penurunan berat badan, dan pengobatan medis. Dilansir dari Healthline, berikut ini pengobatan hipertensi yang perlu diketahui.

a. Perubahan pola makan.

Perubahan pola makan ditandai dengan menu makanan yang sehat, hal ini sangat efektif untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi disarankan makan makanan yang rendah sodium dan garam serta tinggi potasium.

Beberapa makanan yang dapat menyehatkan jantung seperti, buah apel, pisang, jeruk, brokoli, wortel, nasi merah, pasta gandum utuh, kacang polong, dan ikan yang kaya akan minyak lemak omega 3. Namun, makanan yang perlu dihindari seperti halnya, daging merah, lemak, dan disarankan untuk tidak mengkonsumsi alkohol.

b. Olahraga.

Aktivitas fisik atau olahraga adalah perubahan gaya hidup yang amat penting, untuk dapat mengelola tekanan darah tinggi. Dengan melakukan aerobik dan kardio selama 30 menit, dan dilakukan lima kali dalam satu minggu merupakan cara sederhana untuk menambah rutinitas jantung yang sehat.

c. Membatasi stres.

Cara lain untuk mengobati tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah dengan mencoba mengelola stres dan membatasi stres. Karena stres akan meningkatkan tekanan darah, kamu dapat mencoba berbagai metode untuk menghilangkan stres seperti olahraga, meditasi, atau bermain dan mendengarkan musik.

d. Pengobatan.

Selain dengan memperbaiki gaya hidup, penderita tekanan darah tinggi juga memerlukan obat untuk membantu menangani sesuai dengan resep dokter.