Brilio.net - Kamu percaya nggak kalau kamu bisa berjalan di atas air? Impianmu itu bisa terwujud kalau kamu bertandang ke Italia sekarang sampai 3 Juli 2016 mendatang. Di sana sedang ada pameran tunggal instalasi seni jembatan apung yang menghubungkan tiga daratan sekaligus.

The Floating Piers adalah karya seniman Bulgaria, Christo Vladimirov Yavachev (81) yang terbilang hampir mustahil. Namun, proyek yang cikal bakalnya sudah dia kerjakan sejak 46 tahun lalu bersama istri dan seniman lain bernama Jeanne-Claude itu akhirnya terwujud tahun ini. Hanya dalam waktu 22 bulan proyek akbar ini terwujud. Waktu pengerjaan ini terbilang pencapaian cepat bila dibandingkan dengan seniman lain yang bisa saja memakan waktu beberapa dekade, seperti dikutip brilio.net dari Huffington Post, Senin (27/6).

"Saya tahu proyek ini benar-benar tidak rasional, sama sekali tidak berguna," ujar Christo kepada media The New York Times. Christo berujar seperti ini karena menyadari tanpa karyanya ini, orang sebetulnya tak masalah. Namun demi mewujudkan usulan sejarawan seni Argentina dan Jeanne-Claude yang meninggal pada tahun 2009 akibat komplikasi aneurisma otak untuk membangun jembatan apung di atas Amerika Selatan Río de la Plata, Christo tetap melanjutkan proyek tersebut.

Nah, setelah berjuang keras selama puluhan tahun, tahun ini Christo menerapkan hasil karyanya bersama tim di Danau Iseo, Italia, yang dianggapnya situs paling strategis dan meriah.

Mau tahu seperti apa jembatan apung yang menakjubkan itu? Berikut foto-fotonya buat kamu:

1. Ini adalah lokasi asli Danau Iseo, Italia. Ada tiga titik yang terpisah, yakni daratan dermaga Sulzano Village Iseo Town-Brescia, pulau Monte Isola dan pulau San Paolo.




2. Ketiga pulau tersebut dihubungkan dengan The Floating Piers.




3. Pameran instalasi ini akan berlangsung antara 18 Juni sampai 3 Juli 2016 dan terbuka untuk umum.




4. Panjang instalasi jembatan apung ini adalah 1,8 mil (2,9 kilometer).




5. Pengunjung bisa berjalan kaki di atas jembatan apung ini dengan nyaman, merasakan sensasi berjalan di atas air yang selama ini dianggap mustahil.




6. Butuh sekitar USD 16,8 juta (sekitar Rp 225 miliar) untuk proyek The Floating Piers ini. Dananya murni berasal dari penjualan lukisan dan kolase asli karya Christo.




7. Inilah floating atau pelampung yang digunakan sebagai fondasi dasar jembatan apung.




8. Ada sekitar 200.000 pelampung terpasang untuk The Floating Piers.




9. Upaya penataan pelampung menggunakan helikopter.




10. Christo selama proses pengerjaan proyek.




Permukaannya bisa menyesuaikan kondisi cuaca, keren! KLIK NEXT

2 dari 2 halaman


11. Pelampung yang sudah tertata dilapisi 100.000 meter persegi kain berwarna dahlia yang tahan air dan noda, berkilau, dan beriak.




12. Permukaan jembatan apung ini bisa berubah sepanjang waktu. Dia bergelombang karena dirancang untuk bergeser menyesuaikan dengan cuaca. Terkadang bisa basah dan licin, lain waktu bisa lembut dan hangat.




13. Christo menyarankan untuk berjalan tanpa alas kaki.




14. Christo sangat berterima kasih keajaiban ini terwujud berkat bantuan beberapa insinyur, perusahaan konstruksi, penyelam laut, bahkan pengelola perahu.




15. Kamu nggak pengen ke sini, guys? Christo dan tim juga menyediakan jasa tim keselamatan, jaga-jaga kalau ada pengunjung yang ceroboh atau nggak sengaja mengalami kecelakaan.