Brilio.net - Bagi mereka yang bertumbuh di era 80-an hingga 90-an pasti nggak asing sama superhero asli Indonesia Gundala Putra Petir. Gundala Putra Petir adalah tokoh superhero rekaan Harya Suraminata atau yang kerap disapa Pak Hasmi. Karakter ini pernah populer dan menjadi paling laris bersama superhero Indonesia lainnya seperti Aquanus dan Godam Manusia Besi.

Kabar duka datang dari dunia komik Indonesia, Hasmi telah dipanggil oleh yang Maha Kuasa pada Minggu (6/11) dandi usianya yang ke 70 tahun.

Sosok Hasmi yang sederhana dan bersahaja banyak memberikan inspirasi bagi generasi muda. Berikut ini 7 fakta tentang Hasmi, sang gundala yang bisa jadi inspirasi anak muda agar nggak pernah bosan berkarya, Minggu (6/11)

1. Menciptakan Gundala ketika berusia 23 tahun.

pak hasmi berpulang © 2016 brilio.net



Hasmi menciptakan karakter Gundala saat ia berusia 23 tahun. Saat itu Hasmi kuliah di Akademi Seni Rupa Indonesia atau ASRI. "Saya berpikir waktu itu saya masih muda dan ada kesempatan untuk mencari uang lewat karakter Gundala," terang mendiang Hasmi ditemui brilio.net, tahun lalu.

2. Menciptakan Gundala terinspirasi dari Flash

pak hasmi berpulang © 2016 brilio.net



Karakter Gundala sendiri terinspirasi dari Flash kepunyaan DC Comic Amerika. Nama Gundala itu berasal dari kata dalam bahasa Jawa 'gundolo' yang artinya beledek atau petir. Menurut legenda Ki Ageng Selo, petir itu bisa ditangkap. dan Hasmi menyimpulkan, kalau petir bisa ditangkap artinya petir itu bisa dikelola dan dijadikan senjata.

3. Sempat jadi raja komik Indonesia.

pak hasmi berpulang © 2016 brilio.net



Saat itu, bersama Wid NS dengan Godam Manusia Besinya, Gundala Putra Petir merajai dunia komik Indonesia. Bayaran untuk satu jilid komik Gundala berkisar Rp 5.000 sampai Rp 10.000. Bahkan pernah menyentuh Rp 50.000. Itu untuk satu jilid, sementara satu cerita dari Gundala bisa sampai 12 jilid.

4. Demi Gundala, tak rampungkan kuliah 

pak hasmi berpulang © 2016 brilio.net



Asyik dengan karakter Gundala membuat Hasmi meninggalkan bangku kuliah. Pasalnya kuliah di akademi seni menuntut dia harus terus mengirimkan tugas karya seni. "Sementara saya lebih berat memikirkan membuat jalan cerita Gundala karena sudah bisa menghasilkan uang pada saat itu," lanjut Hasmi.

5. Menciptakan 23 judul Gundala.

pak hasmi berpulang © 2016 brilio.net



Selama sekitar 14 tahun, Gundala hadir dalam 23 judul. Setiap judulnya bisa memuat satu hingga dua belas jilid.

6. Jadi inspirasi komikus, generasi berikutnya

pak hasmi berpulang © 2016 brilio.net



Tahun 70-an dan 80-an adalah masa keemasan dari komik asli Indonesia. Kesuksesan Gundala dan Godam diikuti oleh banyak komik superhero lainnya. Kesuksesan itulah yang akhirnya membuat Presiden Soeharto tertarik untuk dibuatkan komik figuratif. Setelah mendapat proyek ini, komikus seperti Wid NS dan Hasmi akhirnya menghentikan aktivitasnya untuk melanjutkan komiknya.

Hingga akhirnya pada tahun 1986 banyak penerbit yang menghentikan total penerbitan komik asli Indonesia, dan komik Indonesia benar-benar lenyap setelah tahun 1988. Posisi komik asli Indonesia pun tergantikan oleh komik manga mulai awal tahun 1990-an hingga saat ini.

7. Seniman multitalenta

pak hasmi berpulang © 2016 brilio.net



Mendiang Hasmi adalah seniman yang multitalenta. Berbagai pekerjaan seni sudah ia lakoni. Mulai dari main sinetron, film televisi, main ketoprak, menulis skenario film, maupun membuat kartun untuk majalah. Beberapa penghargaan yang pernah diberikan kepadanya terpajang di dekat ruang kerjanya yang menyatu dengan ruang tamu.

"Pokoknya semua pekerjaan seni yang mendatangkan uang. Satu yang belum pernah saya lakukan, yakni menyanyi," ungkapnya waktu itu sambil tertawa.

Selengkapnya tentang kunjuungan brilio.net dengan Hasmi, kamu bisa saksikan video di bawah ini.


Hasmi yang sampai akhir hayatnya masih terus berkarya, tentu saja bisa menjadi inspirasi kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia. Selamat jalan Pak Hasmi, semoga engkau kini dalam lindungan yang Maha Kuasa.