Brilio.net - Jodoh, rezeki dan maut sudah menjadi rahasia Tuhan. Sebagai manusia baiknya kamu selalu berusaha untuk mendapatkan hidup yang baik dan lebih layak.

Usaha mewujudkan hidup yang layak serta berguna bagi keluarga dan orang sekitar pun dialami oleh Egi. Cowok 24 tahun asal sebuah desa di Bandung, Jawa Barat. Lahir dari keluarga yang terbilang pas-pasan membuat ia harus memutar otak sejak lulus STM. Cita-citanya untuk melanjutkan kuliah pun harus kandas karena masalah ekonomi.

Untuk bertahan hidup dan membantu keluarganya ia pun bekerja serabutan asal halal. Dari buruh pabrik hingga kuli panggul sempat ia lakoni. Namun, ikhtiarnya mulai mendapatkan jawaban sejak ia bergabung dengan sebuah program, Rumah Gemilang Indonesia (RGI). RGI merupakan program Direktorat Program Al-Azhar Peduli Ummat, Depok, Jawa Barat.

Egi memilih bidang desain grafis da berhasil menyelesaikan pelatihan selama 6 bulan. Lepas dari RGI, Egi diterima kerja di sebuah perusahaan penerbitan. Tidak lama bekerja di penerbitan, Egi pun berpindah di sebuah perusahaan beton hingga sekarang. Tak puas hanya menjadi karyawan saja, Egi pun mulai membangun bisnisnya sendiri tetap sambil bekerja.

sosok egi © 2017 brilio.net

Dari gajinya sebagai seorang desainer, Egi menyisihkannya dan membuka usaha kuliner bersama rekan-rekannya. Kini tiga tahun berjalan, Egi telah menjadi bos dari 6 outlet semi kafe nasi goreng di Bandung, 5 outlet angkringan di Depok, Bogor dan Sukabumi, 1 cafe di Tebet, 7 warung kopi di daerah Jakarta, Sukabumi, Bandung, dan Cianjur, serta 1 workshop dan toko kerajinan tangan miniatur di Bandung. Dari sejumlah usahanya tersebut omzet yang didapat Egi perbulan pun berkisar Rp 500-600 juta.

“Apa yang saya dapatkan dan jalankan sekarang, semua tidak terlepas dari dorongan dan doa dari semuanya, orangtua, guru, saudara, teman-teman dan manajemen RGI yang selalu memberikan kesempatan kepada santri atau alumninya untuk bisa berkembang dan berkarya,” ujar Egi.

Egi juga menambahkan selama belajar di RGI tak cuma mendapatkan pelajaran lifeskill saja. Namun juga dasar-dasar entrepreneur dan ilmu keagamaan juga sangat ditekankan.