Brilio.net - Banyak hal yang bisa dilakukan dengan wayang. Benda khas Indonesia ini tidak hanya bisa dipergunakan untuk menguraikan kisah Mahabarata atau Ramayana serta kisah heroik lainnya. Melalui wayang, seorang dalang juga bisa dekat dengan anak-anak melalui kisah binatang kancil favorit mereka.

Djariman Soebroto (78) tahu bagaimana mendekatkan wayang kepada anak-anak. Dia biasa menggunakan Wayang Kancil ciptaannya. Siapa sangka pria yang biasa disapa Ki Ledjar bahkan populer hingga Eropa dan Amerika Serikat berkat inovasinya dalam memodifikasi wayang.

Di rumah kecil nan sederhana di sudut Kota Jogja, Ki Ledjar menciptakan Wayang Kancil yang kini terkenal lintas benua. Disebut Wayang Kancil karena tokoh dalam cerita pewayangan ini adalah binatang dengan tokoh utamanya binatang kancil. Wayang Kancil ini sebenarnya seperti media mendongeng.

Kisah Kancil Mencuri Timun pun mendapat sambutan hangat di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Mereka kagum dengan keahlian Ki Ledjar dalam membuat wayang dan mendalang. Bahkan wayang buatan Ki Ledjar menjadi koleksi museum besar dunia seperti Museum University of London (Inggris), The Übersee Museum di Bremen (Jerman), Arno Mozoni-Fresconi (Jerman), Museum Volkenkundig (Belanda), Museum Of Anthropology Canada, dan Tamara Fielding Museum (New York, Amerika Serikat).

wayang kancil Istimewa

Ki Ledjar pertama kali memperkenalkan Wayang Kancil pada dekade 1980-an. Kala itu dia bersama Edi Purbayanto ingin menvisualisasikan dongeng kancil. Lambat laun karyanya dikenal ke berbagai negara, hingga pada 2008 dia diundang ke Belanda untuk menghadiri Festival Tong-Tong di Den Haag. Kisah Kancil Mencuri Ketimun itu langsung popular di sana.

Ki Ledjar juga tampil di festival lainnya seperti Beverley Puppet Festival di Inggris. Pesanan wayang khas Indonesia pun mengalir kepadanya. Di antara wayang yang pernah dibuatnya adalah karakter wayang William Van Oranje.

"Saya juga sering dapat pesanan membuat wayang dari pemerintah negara-negara di Eropa. Tahun lalu saya diminta membuat wayang bangau oleh wali kota Den Haag. Bangau adalah ikon kota tersebut," ujar Ki Ledjar kepada brilio.net beberapa waktu lalu.

wayang kancil Istimewa

foto: wayangkancil.wp

Terakhir, Ki Ledjar mengungkapkan harapannya kepada generasi muda Indonesia untuk mau melestarikan tradisi nenek moyang kita. "Karena dari wayang, kita bisa memanfaatkan media ini untuk penanaman kesadaran sejarah bangsa Indonesia, serta mampu membuat wayang menjadi wahana interaktif pembelajaran kedepannya," ujarnya.

Koleksi Ki Ledjar yang tersebar di berbagai penjuru dunia itu telah #BikinKerenIndonesia dong. Dia telah memberi banyak kontribusi bagi bangsa ini dengan karyanya, seperti sejumlah sosok lainnya yang bisa kamu simak di sini guys, telkomsel.com/bikinkerenindonesia. Jadi bangga deh sama Indonesia!