Brilio.net - Aleppo, kota terbesar di Suriah telah menjadi daerah yang dikuasai pemberontak pada pertengahan 2010. Dalam beberapa bulan terakhir, pesawat pemerintah tanpa henti melancarkan serangan udara ke daerah yang dikuasai pemberontak. Sementara para pemberontak Suriah tak mau kalah dengan menembakkan mortir. Tak terhitung lagi banyaknya korban dan bangunan yang telah hancur akibat serangan di kota Aleppo.

Padahal Aleppo dulu dikenal sebagai kota khasanah budaya dan arsitektur, namun kini dikenal secara internasional sebagai kota paling berbahaya di dunia. Serangan bom bertubi-tubi, tembakan dan kematian adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Tak terbayangkan bagaimana hidup di lingkungan konflik seperti itu. Terlebih bagi anak-anak yang pasti akan menyisakan trauma mendalam dan rasa takut tanpa kenal waktu.

Namun, rupanya ada seorang bocah yang tak ingin lari dari situasi konflik tersebut. Ialah Mohammed Qutaish (14), yang belum menyerah untuk punya masa depan yang lebih baik. Meskipun kenyataan hidup di Aleppo lebih buruk daripada mimpi buruk, ia tetap berjuang menggapai cita-citanya menjadi arsitek. Hal itu untuk mewujudkan harapannya membangun kembali kota Aleppo.

Qutaish sangat bersemangat menunjukkan maket kota Aleppo buatannya dengan sedikit bantuan dari sang ayah. Dia menghabiskan banyak jam untuk membuat maket tersebut. Ia ingin kota Aleppo menjadi kota yang modern di masa depan ketika konflik telah berakhir.

"Saya akan menyelesaikan sekolah dan saya tak akan pergi dari kota ini. Apapun yang bisa saya lakukan, akan saya lakukan di sini. Mereka yang pergi adalah mereka yang takut dan tak rela untuk melayani negeri ini. Setiap orang punya bakatnya tersendiri, jika kami melakukannya secara bersama, esok pasti kami bisa membangun kembali kota ini," ungkap Qutaish dengan penuh semangat.

Inilah rancangan kota Aleppo yang modern impian Qutaish di masa depan, seperti dirangkum brilio.net dari Channel4 dan Reuters, Kamis (12/5):

1. Mohammed Qutaish berpose di dekat maket 3D buatannya.



2. Maket tersebut merupakan media untuk menyampaikan ide dan mimpinya untuk kota Aleppo di masa depan.



3. Beginilah bentuk kontruksi bangunan sederhana yang dibuat Qutaish selama 4 bulan dengan sedikit bantuan dari sang ayah.

Keren ya? KLIK NEXT untuk melihat yang lebih detail.

2 dari 2 halaman



4. Terlihat juga rancangan kota Aleppo buatan Qutaish, permukiman penduduk hingga benteng.



5. Besar harapan Qutaish untuk bisa menjadi arsitek agar dapat membantu untuk membangun kembali kota asalnya Aleppo yang perlahan hancur.



Video tentang kota impian Qutaish juga bisa kamu simak berikut ini: