Brilio.net - Gempa bumi melanda Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) pukul 14.00 WIB. Tak lama tsunami melanda Palu dengan ketinggian mencapai lima meter. Korban sementara terdata mencapai sekitar 1000 jiwa.

Sebelumnya Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan lembaganya telah mengeluarkan peringatan tsunami. Namun pada peringatan tersebut tsunami diperkirakan hanya setinggi 1,5-3 meter. Tak disangka ketinggian gelombang melebihi prediksi.

Kejadian tsunami ini juga ternyata terlihat oleh Pilot Icoze Ezoci. Pukul 18.02 WITA pesawat Batik Air yang dikemudikannya take off. Bertepatan dengan momen take off itu terjadi gempa disusul dengan tsunami.

"Pas saat take off itu saya nggak sempat melihat. Memang sesuatu yang aneh. Naik, terus saya lihat lihat pesisr 1000 kaki saya lihat kok di pantai itu ada kayak ombak besar. Jadi kalau kita lihat dari atas di pinggir pantai itu ada bundaran-bundaran besar. Tanah itu menembus ke dalem, kemudian gelombang," ujar kru Batik Air dilansir brilio.net dari Facebook Aviasi Berkat Ind, Senin (1/10).

Pilot Icoze Ezoci menyaksikan besarnya ombak di pantai sekitar palu. "Kami belok sendiri, nah disitu saya lihat kok disekitar pantai ombak besar besar. Putih berbusa gitu, saya pikir itu kan gunung," terangnya.

Penumpang Batik Air sekitar 145 orang nyaris menjadi korban apabila telat take off. Petugas Air Traffic Control (ATC), Anthonius Gunawan Agung memandu Batik Air terbang dengan selamat. Namun sayang, pria yang disapa Agung ini meninggal saat bertugas akibat gempa tersebut.

Lewat akun Instagram @icoze_ricochet, pilot Icoze Ezoci mengungkapkan rasa dukanya. "Batik 6231 runway 33 clear for take off’. This was his last transmission to me then we replied. Thank you for keeping me and guarding me till I’m safely airborne. Then he jumped out of tower broke his leg and arm. Wing of honor for Anthonius Gunawan Agung as my guardian angel at Palu. Rest peacefully my wing man. God be with you," tulis akun Instagram @icoze_ricochet.