Brilio.net - Teror penembakan terjadi di masjid di dekat Hagley Park, Kota Christchurch, Selandia Baru yang dikabarkan menewaskan puluhan jamaah. Teror ini terjadi saat ibadah salat Jumat di Masjid Al Noor.

Tidak saja warga Selandia Baru, ternyata di masjid tersebut juga terdapat enam warga negara Indonesia (WNI). Pemerintah pun terus mengikuti perkembangan terbaru mengenai teror ini.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengaku sudah mendapatkan informasi dari Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya bahwa terjadi penembakan sekitar pukul 13.40 waktu Selandia Baru. "Informasi yang kita kumpulkan. Informasi awal, terdapat 6 warga negara indoensia yang berda di masjid tersebut," kata Retno di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, dikutip liputan6, Jumat (15/3).

Tiga warga Indonesia kata Retno berhasil melarikan diri. Dan pihaknya saat ini sedang mencari kembali tiga warga negara Indonesia yang lainnya. "Kita sedang mencari tiga warga negara Indonesia yang lainnya. Dapat saya sampaikan di Christchurch ada sekitar 330 WNI, 130 di antaranya adalah pelajar itu mendengar ada insiden penembakan tersebut. KBRI sudah menerjunkan tim protokol konsuler," papar Menlu.

Retno menjelaskan pihaknya sudah berada di sana. Terkait pelaku dan motifnya seperti apa, Retno pun belum memperoleh info selanjutnya. Dia pun berharap bisa secepatnya menghubungi tiga WNI yang belum ditemukan dalam insiden penembakan Christchurch. "Sampai sekarang belum diperoleh informasi dan mudah-mudahan kita berdoa, agar kita bisa mengontak tiga warga negara Indonesia yang lainnya," kata Retno.

"Yang penting adalah mesin perlindungan (WNI) jalan, dan tim dari KBRI Wllington sudah ada di tempat," tambah Retno.

Sementara itu, polisi Selandia Baru memperingatkan penduduk kota Christchurch untuk tetap di dalam rumah dan bangunan, serta diminta segera menelepon layanan darurat 111 jika melihat perilaku dan hal mencurigakan di sekitar mereka.