Brilio.net - Usai penembakan 31 pekerja PT Istaka Karya di Kabupaten Nduga, Papua, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memutuskan untuk menghentikan sementara salah satu proyek pembangunan jalan Trans Papua. Proyek yang dihentikan sementara itu adalah ruas Trans Papua segmen V yang meliputi ruas Wamena-Haberna-Mugi-Kenyam-Batas Batu-Mumugu. 

Saat ini ada sekitar 130 personel TNI-Polri bersenjata lengkap yang diturunkan untuk menjangkau lokasi penembakan di Kali Igi dan Kali Aurak, Distrik Yigi. Seluruh aparat keamanan tersebut menempuhnya melalui jalur darat.

Diketahui butuh waktu berjam-jam dari Wamena melewati hutan untuk mencapai Kabupaten Nduga lewat jalur darat. Menurut Presiden Joko Widodo, wilayah Kabupaten Nduga ini termasuk zona merah. Kabupaten Nduga dimasukkan ke dalam zona merah sebab tingkat kerawanannya dan sering muncul gangguan keamanan dari kelompok bersenjata.

Terbukti dengan kasus penembakan yang terjadi di salah satu kabupaten di Papua yang pernah didatangi Jokowi ini. Sebanyak 31 pekerja proyek pembangunan Trans Papua diduga tewas diberondong peluru oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Sabtu (1/12).

Menurut informasi dari masyarakat, para pekerja itu diburu dikarenakan salah satu korban ada yang mengambil foto kegiatan upacara HUT KBB. Upacara tersebut diselenggarakan tidak jauh dari lokasi proyek.

Berikut ini deretan fakta dari zona merah Nduga, seperti brilio.net lansir dari berbagai sumber, Rabu (5/12).

1. Minim infrastruktur.

fakta nduga © berbagai sumber

foto: liputan6.com

Kabupaten Nduga menjadi salah satu wilayah di Papua yang masih sangat minim untuk masalah infrastruktur. Menurut pengakuan Jokowi saat pidatonya di Selandia Baru pada Maret lalu, untuk mencapai Nduga dari Wamena dibutuhkan perjalanan empat hari empat malam melewati hutan.

Sarana infrastruktur jalan dan jembatan serta fasilitas lainnya sama sekali belum memadai. Gedung-gedung pemerintahannya juga masih banyak yang belum siap untuk ditempati.

 

2. Pernah dikunjungi Jokowi.

fakta nduga © berbagai sumber

foto: liputan6.com

Pada video yang diunggah oleh akun Kementerian Sekretariat Negara RI, Joko Widodo sempat bercerita kunjungannya ke Kabupaten Nduga. Kunjungan Jokowi tersebut terjadi pada tahun 2015. Ia sempat diajak berkeliling oleh Bupati Yairus Gwijangge hingga ke pasar. Meski berada di zona merah, namun kunjungan Jokowi tersebut berlangsung aman.

 

3. Dikenal sebagai daerah terisolir.

fakta nduga © berbagai sumber

foto: wikipedia.org

Distrik Yigi, Kabupaten Nduga yang merupakan lokasi tragedi pembunuhan 31 pekerja proyek Trans Papua dikenal sebagai daerah terisolir. Disebut demikian karena Nduga termasuk salah satu kabupaten di pesisir Provinsi Papua. Nduga menghubungkan 11 kabupaten lainnya yang berada di tengah pegunungan Papua.

 

4. Masuk wilayah zona merah.

fakta nduga © berbagai sumber

foto: merdeka.com

Zona merah merupakan sebutan untuk wilayah yang rawan terjadi bentrokan bersenjata. Nduga menjadi salah satu wilayah yang masuk kategori zona merah. Hal ini dikonfirmasi oleh Joko Widodo dalam pidatonya di Hari Antikorupsi Sedunia, Selasa (4/12). Termasuk wilayah zona merah karena tingkat kerawanannya dan sering muncul gangguan keamanan dari kelompok bersenjata.

"Dulu memang warnanya merah. Saya dulu pernah ke sana," kata Jokowi di Jakarta, seperti brilio.net lansir dari laman merdeka pada Rabu (5/12).

 

5. Mulai dibangun infrastruktur.

fakta nduga © berbagai sumber

foto: liputan6.com

Sejatinya infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten Nduga ini sedang dalam tahap pembangunan. Proyek yang dinamakan Trans Papua ini akan menghubungkan Wamena-Haberna-Mugi-Kenyam-Batas Batu-Mumugu.

Namun para pekerja proyek pembangunan ini mengalami insiden berdarah. Setidaknya 31 pekerja tewas diberondong peluru oleh KKB. Diduga motif penembakan tersebut ada salah satu pekerja yang memotret kegiatan upacara HUT KKB.

 

6. Tak ada sinyal handphpone.

fakta nduga © berbagai sumber

foto: istimewa

Lantaran daerah terisolir, wilayah di Nduga ini belum ada sinyal handphone. Presiden Jokowi yang pernah mengunjungi tempat itu mengakui bahwa di tempat ini tak ada sinyal handphone.

"Tapi memang kita tahu bahwa pembangunan di tanah Papua itu memang medannya sangat sulit, medannya sangat sulit. Dan juga masih terdapat gangguan-gangguan keamanan seperti itu, " kata Jokowi dilansir brilio.net dari laman Setkab.