Brilio.net - Kematian Lady Diana pada 31 Agustus 1997 masih meninggalkan misteri. Putri Wales ini meninggal dalam sebuah kecelakan mobil. Konon kecelakaan tersebut terjadi karena lady Diana dan supirnya menghidari kejaran paparazzi.

Hingga saat ini tidak ada yang benar-benar tahu detail kematian Lady Diana. Namun akhir-akhir ini ada ahli spiritual dari Jepang yang mengaku berbicara dengan Lady Diana. Dilansir dari mirror.co.uk Selasa (4/9) Ryuho Okawa mengaku berbicara dengan arwah Lady Diana di sebuah ruang kuliah. Pendiri The Institute for Research in Human Happiness ini mengaku mengawali obrolan dengan arwah Lady Diana berucap 'selamat siang'.

Ryuho Okawa menanyakan kepada Lady Diana, apakah ia bisa memaafkan suaminya? Jawaban Lady Diana pun mengejutkan. "Tidak, pasti tidak. Tidak tidak Tidak. Aku tidak membencinya, tapi aku percaya dia itu iblis," jawab arwah Lady Diana.

Ryuho Okawa juga menanyakan pendapat Lady Diana tentang Ratu Elizabeth. "Ah, Elizabeth. Hmm ... Mungkin ibu yang hebat. Tapi dia yang cahaya terakhir di Inggris," jawab arwah Lady Diana. Mengenai keberlangsungan kerajaan Inggris, Lady Diana memberi jawaban yang mengejutkan. "Saya khawatir Inggris akan mengalami revolusi lain. Jadi, saya tidak dapat membayangkan bahwa keluarga kerajaan akan terus berlanjut selamanya," jelas Lady Diana.

Berikut sedikit percakapannya.

Okawa: "Kamu benar-benar meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris, 20 tahun yang lalu."

Diana: "Kecelakaan mobil? Oh ..."

Okawa: "Ya. Apakah Anda ingat situasinya? Jika Anda ingat, bisakah Anda memberi tahu kami tentang kecelakaan itu?"

Diana: "Kecelakaan mobil. Ada kecelakaan mobil dan saya dibawa ke rumah sakit. Setelah itu, saya tidur, tidur, tidur, tidur, tapi masih hidup."

Okawa: "Apa pendapatmu tentang Ratu Elizabeth?"

Diana: "Yang mana?"

Okawa: "Ibunda Pangeran Charles."

Diana: "Ah, Elizabeth. Hmm ... Mungkin ibu yang hebat. Tapi dia yang terakhir, cahaya terakhir Inggris."

Isono: "Tidakkah kamu berharap anakmu, Pangeran William, menjadi raja Inggris?"

Diana: "Saya khawatir Inggris akan mengalami revolusi lain. Jadi, saya tidak dapat membayangkan bahwa keluarga kerajaan akan terus berlanjut selamanya.

"Tragedi saya, ini adalah titik balik, saya pikir begitu. Tidak ada kebenaran. Tidak ada cinta. Tidak ada kesetiaan. Tidak ada kewajiban untuk subjek, jadi saya merasa sedikit berbeda. Itulah alasan saya lebih memilih Islam."

Percakapan dengan arwah Lady Diana ditulis menjadi sebuah buku berjudul Spiritual Interview with Princess Diana. Buku tersebut menjadi peringatan atas 20 tahun meninggalnya Lady Diana. Buku ini diterjemahkan dalam 28 bahasa.