Brilio.net - Tragedi Tsunami Banten yang dialami Band Seventeen pada 22 Desember 2018 masih mengisahkan luka mendalam bagi sang vokalis, Riefian Fajarsyah. Pria yang akrab disapa Ifan Seventeen ini kehilangan istri dan rekan satu band saat bencana tsunami. Ifan menjadi satu-satunya personel Seventeen yang selamat dari musibah tsunami.

Akibat kejadian tersebut, Ifan sempat mengalami trauma yang sangat parah. Hampir 10 bulan, ia harus melewati masa-masa sulit melawan trauma dan kesedihan. Sempat ingin berhenti di jalur musik yang membesarkan namanya, namun kini ia kembali bangkit dan berkarya.

"Setelah musibah itu, ini pertama kalinya aku bisa berdiri sebagai musisi dan penyanyi," kata Ifan Seventeen saat ditemui media di Jakarta.

Lewat single terbarunya berjudul Masih Harus Disini Ciptaan David Noah, Ifan membuktikan bahwa dirinya mampu untuk kembali berdiri dan mewarnai belantikan musik Indonesia.

"Setelah kejadian kemarin aku banyak menghabiskan waktu untuk recovery. Karena bukan cuma meruntuhkanku secara fisik tapi mental juga mentalnjg. Tapi berkat keluarga, manajemen, dan sahabat musisi akhirnya aku berani kembali. Aku punya mental yang kuat untuk berkarya lagi," tambahnya.

Ifan mengatakan, lagu ini menceritakan tentang seseorang yang kehilangan orang tercintanya. Namun ia harus memahami hidupnya harus tetap berjalan tanpa harus melupakan itu semua.

"Kejadian itu (peristiwa tsunami) kalau dituliskan dengan kata itu sangat susah buat aku deskripsikan. Dan David dia bisa mewakili semua perasaan yang aku alami. Pertama baca liriknya, aku merinding," jelas Ifan.

Bahkan saat proses produksi berlangsung, Ifan menyebut dirinya begitu emosional. Bahkan ia menilai David merasakan hal yang sama.

"Proses pengerjaan lagu ini tuh emosional banget. Dan bukan aku aja. Semua yang terlibat, David juga management aku semua emosional. Semoga ini bisa jadi persembahan yang manis untuk semua," tutur Ifan.

Ifan menambahkan, bangkitnya ia dari keterpurukan ini dan kembali untuk bernyanyi karena sebagai amal untuk para personil Band Seventeen dan juga sang istri. Meskipun ia harus melawan ketakutan dan trauta sampai ia berniat kabur ketika manggung.

"Pertama kali naik panggung itu aku kaya orang ketakutan. Panggung telah menghilangkan saudara-saudaraku. Jadi pas diri dipanggung pertama kali itu kaya orang mau kabur. Sebegitu menakutkannya. Memang enggak pernah cerita karena aku enggak mau mendramatisir. Bukan engga pengen move on, tapi memang butuh proses," terangnya.

Beruntung, ia memiliki keluarga dan sahabat yang begitu menyayangi dan mendukungnya hingga saat ini.

"Mungkin itu titik di mana gue bisa damai. Ternyata, ikhlas aja, seikhlas-ikhlasnya. Apa yang gue lakukan hari ini memang untuk anak-anak. Kenapa gue bisa berdamai, karena gimana caranya gue bisa kasih amal ke anak- anak karena itu doang yang bisa kita lakukan," tutupnya.