Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier berlangsung dengan nuansa yang sangat romantis di Ubud, Bali pada Rabu (7/5). Meskipun Luna lahir dan besar di Bali, ia memilih untuk mengenakan busana adat Jawa yang sangat khas, lengkap dengan riasan paes ageng dari Keraton Yogyakarta.

Dalam momen spesial ini, Luna terlihat sangat anggun mengenakan kebaya putih yang dirancang oleh desainer ternama, Eddy Betty. Desain kebaya ini mengusung konsep timeless, elegan, simple, dan classic. Eddy Betty menjelaskan bahwa kebaya brokat ini memiliki kerah sweetheart yang melengkung simetris, memberikan kesan yang sangat feminin dan cocok untuk pernikahan.

Tudung pengantin yang panjang dan menyapu lantai menambah kesan anggun saat Luna melangkah menuju area ijab qabul. Penampilan ini berhasil menciptakan aura elegan namun tetap sederhana, sangat sesuai dengan karakter Luna yang dikenal sebagai aktris berbakat.

Eddy Betty juga menambahkan bahwa ia ingin kebaya ini terlihat ringan, tanpa banyak payet atau kristal, agar aura Luna tetap terpancar. Luna sendiri menginginkan desain yang timeless dan elegan, yang akhirnya terwujud dalam kebaya yang dikerjakan selama empat bulan.

Untuk melengkapi penampilannya, Luna memadukan kebaya tersebut dengan kain batik dari Iwan Tirta Batik yang memiliki motif "Retno Luhur Mukti". Kain ini melambangkan harapan dan keanggunan, dan dibanderol dengan harga Rp10.990.000.

Aksesori rambut yang dikenakan Luna juga sangat menarik, berupa lima cunduk mentul yang ditata dengan gaya tradisional paes ageng oleh Mamie Hardo. Sementara, riasan wajahnya dipercayakan kepada makeup artis Andy Chun.

Dalam prosesi akad nikah, kakak Luna bertindak sebagai wali nikah, dan Maxime menikahi Luna dengan mas kawin berupa logam mulia 7,5 gram dan uang tunai 2.025 USD yang setara dengan Rp33,4 juta. Ini tampaknya merupakan simbol tanggal pernikahan mereka. Acara resepsi pernikahan dijadwalkan berlangsung keesokan harinya, 8 Mei 2025, di lokasi yang sama.

Sebelum akad nikah, Luna juga menjalani prosesi siraman yang sangat kental dengan nuansa tradisi Jawa pada 6 Mei 2025. Dalam prosesi ini, Luna menggunakan air dari tujuh sumber mata air, melambangkan penyucian dan keberkahan. Dengan busana kebaya brokat berwarna nude, Luna terlihat sangat anggun dan memukau, menunjukkan keindahan perempuan Jawa dalam momen sakral menjelang pernikahannya.