Brilio.net - Desain rumah tanpa sekat semakin populer di kalangan pencinta hunian modern dan minimalis. Konsep ini menghapus batasan tembok antar ruang, menciptakan kesan luas dan lega meskipun di lahan terbatas. Tren ini sering ditemukan pada rumah-rumah urban, khususnya tipe 36 atau 45 yang butuh trik agar tidak terasa sempit.
Keunggulan rumah tanpa sekat bukan cuma soal estetika, tapi juga efisiensi fungsi. Tanpa sekat, satu ruangan bisa punya lebih dari satu kegunaan. Misalnya, area dapur yang menyatu dengan ruang makan sekaligus jadi tempat kumpul keluarga. Penataan seperti ini juga bikin komunikasi antar penghuni lebih lancar.
Selain memberi ilusi ruang lebih luas, desain tanpa sekat juga mendukung pencahayaan dan sirkulasi udara alami. Tanpa dinding penghalang, cahaya matahari bisa mengalir bebas ke seluruh penjuru rumah. Hal ini berdampak pada penghematan energi dan suasana rumah yang lebih hangat.
Meski terkesan simpel, rumah tanpa sekat tetap butuh perencanaan matang. Mulai dari penempatan furnitur, permainan warna, hingga pencahayaan harus diperhatikan supaya fungsi ruang tetap berjalan maksimal. Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, berikut ini ulasannya, Senin (19/5).
1. Open plan living: menyatukan ruang tamu, makan, dan dapur jadi satu area multifungsi.
foto: Instagram/@aldianty1717
Konsep open plan menjadi tulang punggung desain rumah tanpa sekat. Dalam satu ruang terbuka, biasanya terdapat kombinasi antara ruang tamu, ruang makan, dan dapur. Penataan ini membuat aktivitas harian terasa lebih terhubung dan dinamis.
Pemilihan furnitur multifungsi sangat berpengaruh dalam ruang open plan. Sofa tanpa sandaran tinggi bisa jadi pembatas visual antara ruang tamu dan dapur. Karpet area, lampu gantung, atau perbedaan material lantai juga sering digunakan sebagai pembeda zona tanpa perlu dinding.
Open plan living cocok diterapkan pada rumah dengan luas terbatas agar tidak terlihat penuh. Namun, untuk menjaga privasi, bisa ditambahkan elemen ringan seperti partisi geser, rak terbuka, atau tirai estetik sebagai pemisah fleksibel.
2. Pencahayaan alami maksimal lewat desain tanpa sekat.
foto: Pinterest/Praha Bestari
Tanpa sekat, cahaya alami dari jendela atau pintu kaca bisa menjangkau seluruh area rumah. Efeknya, rumah terlihat lebih terang, hemat listrik, dan memberi kesan lapang.
Agar pencahayaan makin optimal, gunakan kaca lebar pada sisi fasad atau belakang rumah. Pilihan material seperti kaca buram atau roster juga dapat menghadirkan cahaya sekaligus menjaga privasi.
Menurut jurnal desain interior Architectural Digest, pencahayaan alami yang baik bisa meningkatkan mood penghuni rumah dan mengurangi kebutuhan lampu hingga 30% di siang hari. Kombinasi jendela besar dan warna cat terang seperti putih, krem, atau abu muda semakin memantulkan cahaya dengan sempurna.
3. Fleksibilitas ruang yang bisa berubah fungsi kapan saja.
foto: Pinterest/justgirl
Keunggulan rumah tanpa sekat adalah fleksibilitas tinggi. Satu ruang bisa berfungsi ganda tanpa perlu renovasi besar. Misalnya, ruang makan bisa dijadikan ruang kerja saat siang, lalu kembali jadi tempat makan malam bersama.
Pemilihan perabot modular sangat membantu mendukung perubahan fungsi ruang. Meja lipat, rak portable, atau partisi portable bisa disesuaikan kebutuhan. Bahkan, kasur lipat atau futon bisa menyulap ruang keluarga jadi kamar tamu dalam sekejap.
Desain seperti ini sangat cocok untuk rumah-rumah milenial yang serba cepat dan multifungsi. Fleksibilitas juga mendukung konsep rumah ramah lingkungan karena mengurangi kebutuhan ruang tambahan atau pembangunan ulang.
4. Desain interior yang mendukung keharmonisan antar ruang.
foto: Pinterest/Istimewa
Ketiadaan dinding membuat aliran visual antar ruang jadi sangat penting. Oleh karena itu, desain interior seperti pemilihan warna, pola, hingga tekstur harus dirancang senada agar tidak terkesan campur aduk.
Pemilihan palet warna netral seperti putih, abu, dan coklat muda bisa menyatukan ruang tanpa membuatnya monoton. Tambahan elemen kayu atau tanaman hias memperkuat kesan hangat dan organik.
Perabotan dengan desain minimal dan multifungsi, seperti meja makan yang bisa jadi meja kerja atau rak TV yang juga menyimpan barang, akan menjaga rumah tetap rapi meski tidak ada sekat. Konsep ini banyak diterapkan dalam interior Skandinavia dan Jepang modern.
5 FAQ Seputar Desain Rumah Tanpa Sekat
1. Apakah desain rumah tanpa sekat cocok untuk keluarga dengan anak kecil?
Cocok jika dilengkapi elemen fleksibel seperti pagar portabel atau rak pembatas rendah. Ruangan terbuka justru memudahkan orang tua mengawasi anak dari berbagai sudut.
2. Bagaimana menjaga privasi di rumah tanpa sekat?
Gunakan partisi ringan seperti tirai, rak buku, atau panel lipat. Selain itu, penempatan furnitur bisa diatur untuk menciptakan batas tanpa membangun dinding permanen.
3. Apakah rumah tanpa sekat lebih hemat biaya pembangunan?
Bisa lebih hemat karena mengurangi jumlah tembok permanen dan pintu. Namun, butuh perencanaan matang soal ventilasi dan pencahayaan agar tetap nyaman.
4. Apa risiko dari rumah tanpa sekat?
Risiko utama adalah suara dan aroma yang menyebar ke seluruh ruang. Untuk mengatasinya, perlu ventilasi baik, material peredam suara, dan sistem dapur dengan exhaust fan.
5. Desain rumah tanpa sekat cocok untuk tipe rumah berapa?
Paling cocok untuk tipe rumah kecil hingga menengah seperti tipe 36, 45, hingga 60. Namun bisa juga diterapkan di rumah besar untuk menciptakan kesan luas dan mewah.
Recommended By Editor
- Tahu-tahu ngeblank dan melamun tanpa sebab? Fix lagi terkena "ngang ngong" yang lagi viral
- Rizky Nazar bangun rumah baru untuk istrinya kelak, 11 potretnya didesain ala American Style
- Punya rumah megah dengan ornamen ala gereja, 9 potret dapur baru Sisca Kohl interiornya bak di istana
- 9 Transformasi rumah jadul Desta usai direnovasi, kini tampil elegan dengan desain semi industrial
- Rumah sederhana pinggir sungai di Lampung ini bak keluar dari film Ghibli, potretnya adem dan estetik
- 11 Potret rumah sultan di kampung bikin pangling, halamannya nggak kaleng-kaleng