50 Kata-kata pantun buat nyindir teman yang menyebalkan, halus tapi pedas

Brilio.net - Punya teman yang suka bikin emosi? Kadang-kadang, sindiran halus bisa jadi cara elegan buat menyampaikan rasa kesal tanpa harus meledak-ledak. Nah, salah satu cara kreatif yang bisa kamu coba adalah dengan menggunakan pantun sindiran. Selain lucu dan berima, pantun juga bisa menyampaikan pesan dengan cara yang lebih santai tapi tetap ngena.

Pantun sindiran buat teman yang menyebalkan bisa jadi senjata ampuh untuk menyentil tanpa menyakiti. Gaya bahasanya yang ringan tapi tajam membuat pesan tersampaikan tanpa menimbulkan drama berlebihan. Apalagi kalau kamu kasih di status media sosial, dijamin bikin yang merasa langsung mikir dua kali!

Berikut ini 50 kata-kata pantun sindiran buat teman yang menyebalkan, mulai dari yang halus tapi pedas, jenaka tapi menyentuh, hingga menyindir tanpa terlihat marah. Yuk, simak dan pilih pantun yang paling cocok buat situasi kamu! Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (9/4).

Pantun sindiran halus tapi menusuk

Kata-kata pantun buat nyindir teman
© 2025 brilio.net/freepik.com

1. Ke pasar beli ketan,
Pulangnya bawa rambutan.
Katanya teman seiman,
Tapi senangnya menusuk belakang, kawan.

1. Air tenang jangan diselami,
Bisa dalam tak terduga.
Berkata manis di depan kami,
Tapi di belakang suka menghina.

3. Burung nuri hinggap di dahan,
Angin berhembus menerpa dedaunan.
Katanya saudara sehaluan,
Tapi sikap tak sejalan dengan ucapan.

4. Jalan-jalan ke Kota Serang,
Jangan lupa beli buah semangka.
Kelihatannya memang tenang,
Tapi hati penuh dusta dan drama.

5. Naik kapal ke Pulau Karimun,
Duduk manis sambil minum teh.
Jangan suka jadi teman munafikun,
Hadapan ramah, belakang nyelekit weh.

6. Menyulam kain pakai benang,
Hasilnya rapi terlihat terang.
Jangan suka ngomong sembarang,
Apalagi kalau nggak bisa tanggung jawab belakang.

7. Memetik bunga di taman indah,
Warnanya cerah hati pun ceria.
Tapi jangan suka berpura-pura ramah,
Kalau hati dipenuhi rasa dengki semata.

8. Naik motor pelan-pelan,
Lewati jalanan yang ramai.
Jangan sok baik di depan,
Tapi ternyata penghasut sejati.

9. Jalan-jalan ke Kebun Raya,
Lihat bunga warna-warni.
Jangan senyum penuh gaya,
Kalau hatimu suka iri.

10. Pergi ke pasar bawa koin,
Pulangnya dapat pisang kepok.
Kalau memang teman setia, join,
Jangan main belakang, bro… shock!

Pantun sindiran jenaka dan sarkas

Kata-kata pantun buat nyindir teman
© 2025 brilio.net/freepik.com

11. Naik perahu ke tengah danau,
Bawa bekal satu keranjang.
Katanya sih teman sejati, wow!
Tapi nyebelin, kayak kacang lupa kulitnya, panjang!

12. Pergi ke toko beli sepatu,
Pulangnya malah beli sarung.
Kalo ngerasa paling lucu,
Coba ngaca, deh, jangan nyebar gosip burung!

13. Mancing ikan di sungai deras,
Dapatnya cuma kail karatan.
Kamu tuh kayak kompor gas,
Suka nyulut drama tanpa alasan.

14. Beli roti isi keju,
Rasanya manis bikin bahagia.
Katanya sih selalu jujur, tuh,
Tapi faktanya sering ngada-ngada.

15. Jalan-jalan ke Surabaya,
Mampir sebentar beli teh tarik.
Dibilangnya orang paling setia,
Tapi ngilang pas butuh, klasik!

16. Ke pantai bawa teropong,
Cari sunrise yang menawan.
Kamu tuh kadang kayak dongeng,
Seru di awal, mengecewakan di kenyataan.

17. Naik angkot ke Ciputat,
Duduk sempit sebelah nenek.
Kamu tuh banyak tingkah banget,
Tapi giliran diminta tolong, ngilang cepat-cepat.

18. Ke pasar beli petai,
Bawa pulang sambel goreng.
Kadang gaya kayak orang kaya,
Padahal hutang ke semua orang.

19. Sarapan roti isi selai,
Ditemani kopi pagi hari.
Kalau kamu mau nyinyir lagi, silakan,
Tapi jangan heran kalau diblok nanti.

20. Masak nasi pakai kompor,
Eh gasnya abis di tengah jalan.
Teman macam kamu tuh horror,
Muncul pas senang, ngilang pas susah jalan.

Pantun sindiran pedas dan to the point

21. Nyalain api pakai bensin,
Langsung besar tanpa aba-aba.
Jangan suka sok paling benerin,
Padahal kelakuan kayak drama sinetron lama.

22. Hujan deras bikin basah,
Jaket lupa, badan menggigil.
Udah munafik, banyak gaya pula,
Emang nggak capek hidup penuh sandiwara?

23. Pergi pagi pulang malam,
Kerja keras cari nafkah.
Teman nyebelin jangan disalam,
Biar dia tahu rasanya dijauhkan.

24. Masak mie pakai telur,
Tambah sambel biar sedap.
Teman nyebar fitnah melulu,
Hati-hati karma bisa cepat.

25. Beli baju di Tanah Abang,
Tawar menawar sampai siang.
Kalau nggak suka lihat orang senang,
Hati kamu pasti kosong, kurang terang.

26. Ke toko beli lemari,
Lemarinya sempit susah dibawa.
Omonganmu sering menyakiti,
Tapi pas dikritik, malah bawa-bawa drama keluarga.

27. Jalan pagi pakai sarung,
Udara segar bikin sehat.
Mulutmu itu kayak borong,
Ngomong seenaknya, padahal otaknya singkat.

28. Beli rujak di depan sekolah,
Pedasnya bikin lidah menggeliat.
Kalau kamu terus nyusahin,
Jangan harap dapat teman yang niat.

29. Main layangan di sawah lapang,
Tariknya kuat benangnya sobek.
Kalau hatimu suka memanggang,
Jangan salahkan kalau dibales dengan cewek-cewek galak.

30. Minum es teh di terik siang,
Lega banget rasanya adem.
Kalau cuma bisa nyinyir doang,
Mending belajar diam jadi bijak, temen!

Pantun sindiran kalem tapi nyelekit

31. Naik sepeda ke pasar pagi,
Beli tomat dan juga selada.
Kalau temenan cuma basa-basi,
Mending pergi aja, gak usah ada.

32. Burung pipit di ranting bambu,
Berkicau merdu sepanjang hari.
Katanya care, katanya rindu,
Tapi giliran curhat malah dicuekin, beri hati dimakan sendiri.

33. Ke toko beli permen jahe,
Dapat bonus seplastik gula.
Katanya peduli sepenuh hati,
Tapi pas butuh malah pura-pura lupa.

34. Makan siang lauk rendang,
Ditemani kerupuk gurih kriuk.
Kalau suka ngomong sembarang,
Jangan heran kalau dijauhin satu-satu.

35. Duduk manis di taman kota,
Lihat burung terbang tinggi.
Kalau gak suka, ya udah bilang aja,
Jangan senyum palsu kayak topeng happy.

36. Menyiram bunga tiap pagi,
Biar tumbuh subur dan segar.
Tapi kamu, katanya sih caring,
Padahal hati dingin kayak kulkas rusak.

37. Masak sop pakai bawang putih,
Tambah lada biar berasa.
Kalau hati sering licik,
Jangan heran hidupmu penuh drama.

38. Jalan-jalan ke pinggir kali,
Lihat ikan berenang cepat.
Teman sejati tuh gak begini,
Datang pas senang, pas susahnya lenyap.

39. Main gitar sore hari,
Suaranya enak bikin tenang.
Teman sejati gak nyari puji,
Tapi kamu... haus tepuk tangan sepanjang jalan.

40. Naik bus ke luar kota,
Duduk sempit bareng penumpang.
Kalau suka manfaatin aja,
Jangan bilang "teman", itu penghinaan terang-terangan.

Pantun sindiran buat teman bermuka dua

41. Naik kapal ke pulau Bali,
Duduk manis sambil minum soda.
Muka senyum hati dengki,
Duh, capek temenan sama dua muka.

42. Makan siang nasi goreng,
Minumnya es jeruk nipis.
Di depan manis, di belakang goreng,
Hati-hati, karma itu manis.

43. Pergi belanja di mall besar,
Beli sepatu dan celana.
Teman sejati nggak kasar,
Tapi kamu? Datang pas ada maunya aja.

44. Main layangan sore-sore,
Benangnya kusut tak terkira.
Kalau jadi teman cuma sore,
Pas malamnya ilang, gak kelihatan muka.

45. Beli sate di pinggir jalan,
Dagingnya empuk, rasanya mantap.
Jangan pura-pura jadi pahlawan,
Kalau aslinya suka ngaduk-ngaduk masalah cepat-cepat.

46. Ke taman lihat anak bermain,
Mereka tertawa bahagia.
Kamu tuh kayak aktor main peran,
Pagi temenan, sore udah beda cerita.

47. Beli bakso di dekat stasiun,
Tambah sambel dua sendok.
Jangan sok akrab kayak sahabat sehidup semati,
Nyatanya ngomongin dari belakang kayak tukang gosip beratok.

48. Nonton film genre misteri,
Ending-nya bikin penasaran.
Kamu pun sama, penuh misteri,
Tapi lebih ke penuh pengkhianatan.

49. Pergi ke gunung bawa tenda,
Menginap semalam bersama teman.
Teman sejati itu gak pura-pura,
Tapi kamu jagonya acting, Oscar pun jadi idaman.

50. Naik delman ke alun-alun,
Lihat senja warnanya terang.
Teman yang baik gak plin-plan,
Tapi kamu? Sekejap manis, sekejap menyerang.