Brilio.net - Suhu politik Amerika Serikat (AS) jelang pemilihan presiden, kini makin panas. Nggak cuma antara Donald Trump (Partai Republik) dengan Hillary Clinton (Partai Demokrat), dua kandidat presiden yang bakal bertarung lho. Tapi juga di tingkat para pendukung.

Setelah dua kandidat saling serang di ajang debat, kini para pendukung masing-masing calon juga melakukan hal serupa. Perang dukungan juga nggak kalah serunya. Malah, sudah menjurus saling menjatuhkan jagoan masing-masing, mulai dari mengungkit masa lalu masing-masing kandidat yang belum terbukti secara hukum, bikin lagu parodi, hingga membuat patung telanjang kedua kandidat.

Kalau di Indonesia, cara-cara ini tentu saja bisa dipolisikan karena dianggap mencemarkan nama baik. Berikut beberapa perang demokrasi di antara para pendukung yang berhasil dirangkum brilio.net dari berbagai sumber.

1. Lagu parodi Trump.

Lelucon Capres © 2016 brilio.net

foto: Funnyordie.com

Ini merupakan lagu parodi yang dibawakan rapper Will. I. Am untuk mengecam Donald Trump yang dinilai suka melecehkan perempuan dan warga kulit hitam. Penampilan penyanyi ini menyerupai salah satu kandidat presiden tersebut dan tidak segan-segan menyebut nama. “I’m rich and I’m famous/ Donald Trump said to ‘grab’m by the p***y.” Itu salah satu penggalan lirik lagu tersebut.

 



2. Patung telanjang Hillary.

Lelucon Capres © 2016 brilio.net

foto: Instagram @thegorillanj/breitbart.com

Patung telanjang Hillary Clinton karya seniman berusia 27 tahun, Anthony Scioli ini hanya beberapa saat muncul di hadapan publik, setelah itu langsung diamankan. Gambar-gambarnya di internet pun sulit diakses. Patung ini memang terlalu vulgar dengan memperlihatkan buah dada dan kemaluan Hillary. Di New York, keberadaan patung ini sempat menuai kontroversi di masyarakat.

Nih videonya:

 



3.Trump juga ditelanjangi.

Lelucon Capres © 2016 brilio.net

foto: Brendan Mcdermid/Reuters/The Tab

Patung telanjang Trump pernah ditaruh di sejumlah taman di New York City, Seattle, San Francisco, Los Angeles, dan Cleveland. Banyak orang berfoto dengan patung yang dijadikan lelucon ini. Berbeda dengan patung Hillary, patung Trump tetap mudah diakses di internet.

Namun belakangan, petugas keamanan mengamankan patung ini agar tak terjadi konflik di masyarakat. Uniknya, patung Trump yang di bawah kakinya tertulis, “The Emperor Has No Balls” ini laku terjual USD 22.000 atau sekitar Rp 287,1 juta dalam sebuah acara lelang di Balai lelang Julien. Di mana sebagian hasil lelang tersebut disumbangkan untuk Forum Imigran Nasional.

4. Mengolok-olok tertawa Hillary.

Lelucon Capres © 2016 brilio.net

foto: Youtube

Ada-ada saja cara pendukung lawan untuk menjatuhkan rivalnya. Seperti yang terlihat di video ini bagaimana gaya tertawa Hillary dalam sebuah acara di CNN diparodikan layaknya nenek lampir, kalau di Indonesia. Plus dengan adegan tidak sopan yang ditampilkan pembuat video.

Nih videonya :

 

5. Saling tuding pelecehan seksual.

Lelucon Capres © 2016 brilio.net

foto: thenypost.com

Tampaknya dua kandidat ini mempunyai satu kesamaan, yaitu sama-sama diserang isu pelecehan seksual. Jika Trump dituding melakukan pelecehan seksual kepada sejumlah wanita termasuk artis, maka Hillary diserang karena perilaku suaminya, Bill Clinton, yang juga dituding pernah melakukan hal serupa, baik saat menjadi wali kota Arkansas atau saat menjadi Presiden AS.

Ya begitulah demokrasi ala Negeri Paman Sam. Bagaimana di Indonesia? Tentu saja harus saling santun dalam bertarung ya.