Brilio.net - Pesta demokrasi pada Rabu (17/4) membutuhkan perjuangan dari berbagai pihak. Salah satunya adalah petugas KPPS atau Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang bertanggung jawab atas lancarnya Pemilu 2019.

Sayangnya, kerja keras mereka ada yang terganggu oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Padahal mereka adalah ujung tombak lancarnya pesta demokrasi ini.

Petugas KPPS rela lembur agar semua suara rakyat tersalurkan dengan baik. Walaupun begitu, masih banyak kisah pilu yang menimpa petugas KPPS.

Penganiayaan ini ada yang berasal dari cekcok mulut hingga kekerasan fisik. Ada juga yang dipukul oleh pemilih di TPS tempat mereka bertugas. Polisi hingga saat ini masih menyelidiki kasus-kasus yang terjadi.

Dirangkum Brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (20/4) ini deretan cerita pilu petugas KPSS yang dianiaya.

1. TPS 01, Kelurahan Penggoli, Kota Palopo.

 3 Cerita petugas KPPS dianiaya © 2019 brilio.net

Ilustrasi Pemilu 2019/foto: Merdeka.com

Petugas KPPS di TPS 01, Kelurahan Penggoli, Kota Palopo disiram tinta wajahnya dan disulut rokok tangannya oleh pemilih di hari pencoblosan.

"Datanya belum lengkap tapi laporannya sudah masuk. Yakni satu orang petugas di TPS 01, Kelurahan Penggoli, Kota Palopo disiram tinta wajahnya dan disundut rokok tangannya oleh pemilih di hari pencoblosan," jawab Koordinator divisi hubungan masyarakat, data, informasi dan antar lembaga KPU Sulsel, Uslimin di kantor KPU Sulsel, Jumat, (19/4) seperti dilansir dari Merdeka.

2. TPS 04, Desa Bonepute, Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur.

 3 Cerita petugas KPPS dianiaya © 2019 brilio.net

Ilustrasi Pemilu 2019/foto: Merdeka.com

Korban selanjutnya adalah ketua KPPS di TPS 04, Desa Bonepute, Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur Mahdan. Pria ini menjadi korban pemukulan di hari pencoblosan.

"Dua kasus ini akan segera kita laporkan ke pihak berwajib. Kejadian seperti ini tidak harus terjadi," ujar Uslimin seperti dilansir Brilio.net dari Merdeka.

Uslimin juga menegaskan agar tidak ada yang main hakim sendiri. Menurutnya, segala konflik harus diselesaikan dengan cara-cara yang konstitusional.

"Kalau ada yang tidak cocok, ayok kita cocokkan C1-nya. Bahkan langkah paling akhir sekali kalau memang misalnya tidak bisa selesai-selesai juga, kita buka kotak suara dan dihitung ulang surat suara di dalam kotak itu," tandasnya.

3. TPS 08, Kelurahan Selangit, Kecamatan Selangit, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.

 3 Cerita petugas KPPS dianiaya © 2019 brilio.net

Ilustrasi Pemilu 2019/foto: Merdeka.com

Dilansir Brilio.net dari Merdeka, Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS), Rio Habibi ditusuk anggota Linmas TPS berinisial FB. Diduga, perselisihan ini disebabkan oleh anak kunci gembok kotak suara yang semestinya ada tiga tapi hanya dua yang terlihat. Pada pagi hari pencoblosan, Rabu (17/4) FB dan Rio Habibi terlihat cekcok.

Cekcok mulut tersebut semakin panas ketika FB menusuk Rio Habibi. Korban langsung dilarikan ke puskesmas terdekat. Sedangkan pelaku langsung kabur dan masih jadi buron.

"Ya ada penusukan Ketua KPPS di Musi Rawas di bagian dada. Diduga karena masalah anak kunci," ungkap Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.