Brilio.net - Setelah mengadakan pick up game atau ajang scouting talent di enam kota sejak Juni lalu, rangkaian LA Streetball Challenge The World 2019 memasuki babak grand final yang akan digelar di GBK Sport Complex, Jakarta, Sabtu (12/10/2019). Untuk pick up game di masing-masing kota diikuti 12 komunitas. Jadi total seluruhnya ada 56 komunitas yang mengikutinya tahun ini.

Babak Community Grand Final bertajuk LA Streetball Bring Flame to the Hoops ini akan diikuti tujuh tim jawara dari masing-masing kota. Ketujuh tim tersebut adalah MasaLalu (Bandung), Xpander (Malang), BBM (Yogyakarta), Perbama Bigman (Balikpapan), Boot N Noob (Banjarmasin), Kacupingz (Jakarta), dan Humble Basketball (Jakarta). Oh iya, sekadar informasi nih, panitia menerapkan syarat bagi setiap komunitas yang mengikuti pick up game LA Streetball tidak mengandalkan pemain profesional aktif, karena itu hanya diikuti pemain amatir.

LA Streetball © 2019 brilio.net Brilio.net/@yans_brilio

Boleh jadi ada yang mempertanyakan mengapa Jakarta bisa diwakili dua tim di grand final. Maklum, Jakarta memiliki peserta lebih banyak karena juga mewakili wilayah satelit di sekitarnya seperti Tangerang, Depok, Bekasi dan Bogor.

“Makanya kita bikin dua hari di Jakarta. Kota lain cuma sehari. Juaranya ada dua di Jakarta, hari pertama dan kedua," kata Novrizal, selaku perwakilan LA Streetball saat jumpa pers di bilangan Senayan, Kamis (10/10).

Nah di babak final, para jawara ini bakal beradu skill dan taktik untuk memperebutkan gelar sebagai tim terbaik di Indonesia LA Streetball Community Grand Final 2019–Bring Flame To The Hoops. Seperti apa ya keseruan yang bakal terjadi di babak final? Berikut delapan faktanya yang berhasil dirangkum Brilio.net

1. Ajang reuni pegiat streetball

LA Streetball © 2019 brilio.net Instagram @la_streetball

Event LA Streetball yang sudah digelar sejak tahun 2005 ini memang telah berevolusi menjadi salah satu event streetball terbesar di dunia. Meski sudah banyak hilang scene streetball di banyak negara, namun LA Streetball masih konsisten hingga sekarang dan banyak mendapatkan apresiasi serta partisipasi dari para legenda streetball dunia seperti Grayson Boucher aka The Professor, Andre Poole aka Silk, Joey Haywood aka The Kinghandles dan tahun ini ada Patrick Robinson aka Pat The Roc yang turut membagikan ilmu mereka kepada para pemain LA Streetball Challenge The World 2019.

Karena itu event LA Streetball Bring Flame To The Hoops juga sebagai sarana mengobati kerinduan komunitas pemain basket streetball Indonesia. “Kita ingin LA Streetball tetap konsisten menghadirkan event-event yang berkaitan dengan streetball di Indonesia,” ujar Novrizal.

2. Ibarat audisi untuk memilih “all star”

LA Streetball © 2019 brilio.net Instagram @la_streetball

Babak Community Grand Final LA Streetball ibarat ajang audisi memilih sekaligus penggodokan para kandidat untuk bergabung dalam team Chellenge The World 2019. Tim ini merupakan tim terbaik dari yang terbaik yang nantinya akan diberangkatkan ke Shanghai untuk menjalani rangkaian pertandingan dengan tim-tim streetball internasional pada 1 hingga 3 November mendatang.

Saat ini, team masih beranggotakan 14 pemain, dan nantinya akan dipilih 12 pemain. Artinya akan ada dua pemain yang akan dicoret. Novrizal berharap, tim CTW 2019 bisa mengulang kesuksesan tim CTW 2018 yang berhasil meraih peringkat ke 2 dalam kompetisi di Taipei.

“Setelah tanggal 12 Oktober (final) baru akan dilakukan pencoretan. Event ini cukup berpengaruh untuk LA Streetball karena penentuan mereka lolos ke Shanghai ada di event ini,” ujar Novrizal.

3. Hadirnya dua dunker internasional

LA Streetball © 2019 brilio.net Instagram @la_streetball

Babak final LA Streetball diprediksi bakal berlangsung meriah karena hadirnya dua dunker internasional asal Amerika Serikat, perwakilan dari Team Flight Brothers, yakni Will Bunton alias The Thrill dan Joe Ballard atau yang akrab disapa Jumpin Joe.

Dipilihnya Will Bunton dan Joe Ballard sebagai bintang tamu tak lepas dari penampilan atraktif mereka di atas lapangan. Will Bunton adalah salah satu dunker di dunia yang punya lompatan vertical setinggi hampir 130 cm.

Sedangkan Jumpin Joe Ballard adalah dunker eksentrik dari Team Flight Brother yang dikenal dengan variasi dunk-nya yang selalu memukau penonton. Tak hanya melakukan dunk exhibition yang luar biasa, tapi dua dunker ini akan memantau langsung jalannya Community Grand Final dan akan memilih delapan pemain dari komunitas untuk laga eksibisi bersama dengan 14 pemain LA Streetball Challenge The World 2019 lainnya.

“Kita ingin menyajikan event Community Grand Final LA Streetball yang megah, atraktif dan menghibur dengan adanya duo dunker dari Tim Flight Brothers,” ujar Novrizal.

4. Ini alasan memilih dua dunker

LA Streetball © 2019 brilio.net Brilio.net/@yans_brilio

Kehadiran Will Bunton dan Joe Ballard diyakini akan mendongrak semangat para finalis yang akan bertanding dalam babak grand final ini. Para peserta akan berjuang menunjukkan aksi terbaik sehin ggar dipilih oleh Will dan Joe untuk masuk dalam tim yang akan bertanding di exhibition game.

“Di mata para peserta, sebuah kesempatan emas dan langka bisa bergabung dalam satu tim bersama Will Bunton dan Joe Ballard sehingga pertandingan di babak grand final ini akan berlangsung sengit, karena mereka memperebutkan gelar sebagai tim terbaik,” tambah Novrizal.

5. Komentar Joe Ballard dan Will Bunton tentang streetball di Indonesia

LA Streetball © 2019 brilio.net Brilio.net/@yans_brilio

Sebelum berkunjung ke Indonesia, kedua dunker asal Amerika Serikat ini mencoba mencari tahu tentang streetball di Indonesia. Sampai-sampai Joe Ballard mengikuti instagram LA Streetball. “Sudah sedikit tahu dengan melihat-lihat aktivitas yang dilaksanakan di sini. Tetapi saya sudah tidak sabar bertemu para pemain yang akan membuat saya semakin bersemangat,” ujar Joe.

Sebaliknya Will belum tahu banyak tentang streetball di Indonesia, namun dirinya sangat bersemangat untuk datang ke Indonesia dan ingin mencari tahu sendiri dalam gelaran turnamen LA Streetball.

6. Mengutamakan trik dan atraksi dibanding poin

Instagram @la_streetball

Menurut Joe permainan streetball mendatangkan kepuasan ketika pemain melakukan atraksi atau trik. Saat penonton bersorak maka itu menjadi bonus dalam permainan. Yang jelas streetball merupakan olahraga yang sarat atraksi yang menghibur. “Ya seperti punya kebanggaan tersendiri mempraktekkan trik tertentu,” lanjut Joe.

7. Ini perbedaan streetball dengan basketball

LA Streetball © 2019 brilio.net Instagram @la_streetball

Kedua dunker sangat setuju ketika disebutkan bahwa di Indonesia seringkali streetball dipandang sebagai basketball. Menurut mereka, pandangan tersebut bisa dianggap benar karena hampir semua pemain basket profesional juga pasti pernah main streetball.

Perbedaannya, streetball tidak ada wasit. Pemain tidak akan bisa ‘diselamatkan’ dengan bunyi peluit misalnya saat ada pelanggaran dalam bermain. Streetball benar-benar membangun mental pemain basket karena tidak ada aturan dalam pertandingan. Meski begitu tanpa basketball, streetball tidak ada, begitu pun sebaliknya.

8. Ada juga penampilan musik lho

LA Streetball © 2019 brilio.net Instagram @tuantigabelas

Babak Community Grand Final bertajuk LA Streetball Bring Flame to the Hoops tidak hanya menyuguhkan pertandingan para jawara pick up game dari masing-masing kota yang lolos, namun akan ada juga penampilan spesial dari Tuan Tigabelas yang akan menghibur pengunjung. Yang jelas, acara ini bakal seru abis nih.