brilio.net - Modus penjualan air mineral palsu sudah beredar bertahun-tahun. Parahnya, sumber air yang digunakan berasal dari got, sungai, dan sumur tanpa melakukan sterilisasi.

Polisi juga tidak jarang melakukan penggerebekan terkait kasus ini. Namun, penggerebekan hanya berkisar pada pelaku air minum isi ulang yang biasa menggunakan kemasan galon. Padahal, banyak juga beredar air mineral palsu dalam kemasan botol plastik.

Penelusuran merdeka.com, Jumat (6/3), menemukan beberapa fakta beredarnya air mineral palsu dalam kemasan botol. Para penjual nakal air mineral palsu menggunakan botol-botol plastik bekas dari tempat penampungan. Botol-botol tersebut kemudian dibersihkan agar nampak seperti baru. Setelah itu mereka mengisinya dengan menggunakan air dari sumber tidak jelas.

Seorang penampung botol-botol bekas di Tanah Abang juga mengakui kerap ada orang yang membeli botol-botol plastik bekas untuk dijadikan kemasan baru. "Kami jual botol bekas buat daur ulang. Tapi ada juga yang kadang beli buat diisi air lagi terus dijual. Enggak banyak paling beli 5 karung sekitar 20 kiloan. Satu kilo kami jual Rp 5 ribu," kata penampung botol bekas yang tak mau disebutkan namanya.

 


Informasi dari penampung botol bekas di bilangan Ciputat menyebutkan kalau air mineral palsu bisa nampak bening dengan mencampurkan borak dan tawas. "Air sumur saja sudah bahaya kalau enggak dimasak. Apalagi pakai air kali dan air comberan. Itu air bisa kelihatan bersih kalau dicampur borak sama tawas. Parah dah," kata penampung botol bekas yang enggan disebutkan namanya.

Pengurus harian YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) Eliyani mengungkapkan hasil penelitian menunjukkan banyaknya air minum kemasan tidak memenuhi standarisasi. "Ada beberapa merek yang belum belum memenuhi standar. Juga ditemukan air minum isinya ternyata bukan dari produsen. Airnya sudah terkontaminasi dan sangat berbahaya. Biasanya dijual di tempat-tempat terbuka," ungkap Eliyani

Berikut adalah modus yang dilakukan para penjual air mineral palsu:

1. Menggunakan air botol plastik bekas

Para pelaku kejahatan ini menggunakan botol plastik bekas yang didapatkan dari para pemulung. Untuk skala besar, mereka membeli di tempat penampungan daur ulang botol bekas. Harga yang mereka bayarkan untuk membeli botol bekas sebesar Rp 5 ribu per kilogram. Botol-botol ini kemudian dibersihkan agar nampak seperti baru. Untuk yang lecet-lecet biasanya dijual dalam keadaan dingin agar embun pendinginan menutup lecet di botol.

2. Air mineral diambil dari sumber tidak jelas

Fakta di lapangan sangat mengagetkan karena sumber air yang digunakan dari tempat-tempat kotor. Mereka mengambil air dari sumur, sungai, bahkan ada yang dari air got. Air tersebut dimasukan ke dalam botol tanpa melalui proses sterilisasi. Mereka biasanya menggunakan zat-zat kimia seperti borak dan tawas agar air nampak terlihat jernih.

3. Bisa mendapatkan segel dan tutup botol baru

Segel dan tutup botol baru sudah bisa diproduksi sendiri. Ada pula yang mendapatkannya dari pegawai di perusahaan air mineral yang sudah memiliki brand dan izin produksi. Mereka saling kongkalikong untuk melakukan transaksi segel dan tutup botol baru.

4. Dijual di warung, pedagang asongan, dan tempat-tempat terbuka

Ditemukan pula di beberapa warung yang menjual air mineral palsu kemasan botol. Uji laboratorium menunjukkan perbedaan antara isi air dari merek yang sama. Warung-warung ini mau menjual air mineral palsu karena keuntungan lebih besar. Pedagang asongan yang menjual air mineral kemasan botol plastik juga perlu diwaspadai. Air mineral palsu ini memang lebih banyak dijual di tempat-tempat terbuka seperti terminal, pinggir jalan, dan pintu masuk tempat wisata, karena transaksinya lebih mudah.